Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Para Indonesianis di Australia Soroti Kekalahan Ahok di Pilkada

image-gnews
Massa pendukung terdakwa penistaan agama dengan Basuki Tjahya Purnama atau Ahok melakukan aksi kepung Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, 10 Mei 2017. Massa menuntut Ahok dibebaskan terkait vonis bersalah dengan hukuman 2 tahun penjara. TEMPO/Subekti.
Massa pendukung terdakwa penistaan agama dengan Basuki Tjahya Purnama atau Ahok melakukan aksi kepung Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, 10 Mei 2017. Massa menuntut Ahok dibebaskan terkait vonis bersalah dengan hukuman 2 tahun penjara. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para Indonesianis yang menggelar Konferensi Indonesia Update 2017 di Australian National University, Canberra, Australia menyoroti soal kekalahan calon Gubernur Inkumben Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilhan Gubernur Jakarta yang dihelat pada Februari 2017 lalu.

Dihadiri ratusan peserta, konferensi yang mengusung tema “Indonesia in the New World: Globalisation, Nationalism and Sovereignity” tersebut diadakan pada Jumat dan Sabtu,  15 – 16 September 2017.

Baca juga: Radikalisme dan Ketidakpastian Ekonomi Disebut Sumbat Investasi

Tom Power, peneliti Australian National University, mengatakan, peran elite oligarki dalam memobilisasi demonstrasi dalam Pilkada DKI Jakarta masih harus diteliti. “Butuh bukti lebih konkrit untuk memahami sifat dukungan dari elite,” kata Tom.

Menurut dia, poin ini penting untuk memahami seberapa jauh pengaruh oligarki dalam kontemporer politik Indonesia. Terutama menyangkut masalah uang, siapa yang memobilisasi, dan apa agenda politiknya. Di sisi lain, sejumlah bukti menunjukkan ada kelompok masyarakat yang pergi berdemonstrasi ke Jakarta atas inisiatif sendiri karena percaya Ahok telah menghina Islam. Masalahnya, “Kita tidak tahu pola mobilisasi mana yang mempengaruhi skala demonstrasi.”

Baca juga: Vedi Hadiz: Oligarki Kendalikan Konservatisme Islam di Indonesia

Itu sebabnya, kekalahan Ahok dalam Pilkada DKI tidak bisa hanya dijelaskan oleh pertarungan antar elite oligarki.  “Kita perlu lebih jauh mengetahui pengaruh hubungan antara mobilisasi atas inisiatif sendiri dan mobilisasi yang digerakkan oleh elite,” katanya.

Bila sponsor dari elite bukan faktor yang menentukan skala demonstrasi, maka dapat disimpulkan protes menjelang Pilkada Jakarta sebagai produk dari mobilisasi yang diorganisir atas inisitif sendiri, ketimbang gerakan yang dikendalikan oleh oligarki. 

Baca juga: Para Indonesianis Berkumpul di Australia Bahas Politik Indonesia

Tom menambahkan, hubungan antara preferensi Jokowi, pengaruh para penasihat dan koalisi yang dibangun Jokowi, serta struktur oligarki di Indonesia perlu diinvestigasi lebih jauh untuk memahami respons yang ditunjukkan pemerintahan Jokowi selama ini.   

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Deputi Direktur Asia Institute di Universitas Melbourne, Vedi Hadiz mengatakan kekalahan Ahok yang disebabkan oleh penggusuran kaum miskin kota—seperti ditekankan oleh Ian Wilson dari Universitas Murdoch, maupun aspek agama—seperti diuraikan oleh Marcus Mietzner dari ANU, masih terkait dengan kompetisi antar elit oligarki.

Baca juga: Eks Sekjen PBB Dag Hammarskjold Tewas Dipicu Sengketa Papua?

Vedi menyebutkan,. “Mobilisasi sentimen anti Ahok, baik berdasarkan kelas maupun indentitas, tidak akan terjadi tanpa kompetisi antar elit oligarki,” kata Vedi.  Di satu sisi, mobilisasi tersebut menaikkan posisi Front Pembela Islam dan organisasi sejenis di Indonesia dalam lingkaran kekuasaan.

Itu sebabnya muncul kekhawatiran demokrasi akan dikuasai gerakan Islam radikal dan membuka pintu bagi kelompok sektarian. Namun menurut Vedi, FPI sebenarnya tidak memiliki kapasitas menyediakan basis sosial bagi kaum miskin perkotaan. Fenomena ini berbeda dengan Ikhwanul Muslimin di Mesir yang mampu menyediakan klinik kesehatan dan jasa sosial.

Baca juga: Para Indonesianis Sepakat Jokowi Seharusnya Lebih Baik

“FPI selalu membutuhkan kontoversi politik yang dihasilkan dari konflik antar elit oligarki,” kata Vedi. “Sehingga terjadi simbiosis mutualisme antara FPI dan oligarki.” Karena itu kekalahan Ahok dalam Pilkada DKI, menurut Vedi, bukan kemenangan bagi organisasi semacam FPI, melainkan wajah baru dari pertarungan elit oligarki.

Fenomena ini terjadi karena ketidakhadiran gerakan kaum reformis liberal, sosial demokratik, ataupun kritik dari kelompok “kiri”. “Yang ada hanya Islamisme dan nasionalisme,” kata Vedi. Tak heran bila kritik terhadap konservatisme ataupun nasionalisme akan dicap sebagai anti-Islam maupun anti-Indonesia.

YANDHRIE ARVIAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

9 jam lalu

Basuki Tjahaja Purnama menjawab pertanyaan wartawan saat mengunjungi kantor DPD PDIP Bali di Denpasar, Bali, Jumat, 8 Februari 2019. Ia bergabung menjadi anggota PDIP sejak 26 Januari 2019. Johannes P. Christo
Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?


Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

11 jam lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 melaju di sepanjang lapangan terbang selama forum teknis militer internasional
Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih


Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

2 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (ke-3 dari kanan) mengadakan pertemuan dengan Presiden Dewan Air Dunia Loic Fauchon di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Senin (25 Maret 2024). Pertemuan tersebut membahas kesiapan pemerintah Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024. (ANTARA/Livia Kristianti)
Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air


Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

2 hari lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

2 hari lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. Freepik
Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

2 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Indonesia Akan Menyampaikan Second NDC Perjanjian Paris pada Agustus 2024

4 hari lalu

Lobi kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (sebelumnya Kementerian Kehutanan), Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Indonesia Akan Menyampaikan Second NDC Perjanjian Paris pada Agustus 2024

Sebagai bagian dari komitmen Perjanjian Paris, Indonesia akan menyampaikan second NDC pada Agustus 2024.


Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

4 hari lalu

Seremoni program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur, yang akan menggabungkan modal pemerintah dan swasta untuk mempercepat investasi, 19 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK


10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

5 hari lalu

Aktivitas pengisian truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Selasa 2 April 2024. Pertamina Patra Niaga memperkirakan kebutuhan energi masyarakat selama arus mudik dan balik Lebaran 2024 meningkat 56 persen dibandingkan tahun lalu. TEMPO/Tony Hartawan
10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?


Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

8 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?