Pemimpin Harus Menjadi Trend Setter, Bukan yang Trendi

TEMPO Interaktif, Jakarta:Mekanisme demokrasi yang sedang dilakukan Indonesia harus dipakai untuk menghantam pimpinan politik dan wakil rakyat. Tekanan demokratis tanpa ampun harus dilakukan terhadap eksekutif maupun legislatif, kata Prof Dr Franz Magnis Suseno dalam orasi ilmiah saat wisuda sarjana STIE Nusantara, Jakarta, Selasa (6/5). Hal tersebut dapat dilakukan melalui media dan kritik rakyat. Wakil rakyat yang memiliki mobil mewah menurut Franz, harus dipermalukan di depan umum. Menurut staf pengajar di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara ini, cara itu bisa dipakai karena kanker korupsi telah menggerogoti tubuh bangsa Indonesia. Akibatnya enam tahun sesudah permulaan krisis ekonomi di Asia Tenggara dan lima tahun sesudah jatuhnya rezim Orde Baru Indonesia tetap terpuruk. Sementara untuk keluar dari situasi krisis ini Indonesia masih memiliki masalah dengan elit khususnya elit politik. Untuk keluar dari situasi ini harus dicari seorang pemimpin yang mutu. Ia menambahkan mutu yang dimaksud adalah orang yang berani bertindak atas keyakinannya. Bukan seorang yang memilih trendi tetapi harus menjadi trend-setter serta berani menerima kritik atas kebijakannya. Dalam penutup orasinya, Direktur Pasca Sarjana STF Driyarkara ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia tidak bisa menunggu orang lain untuk memulai melainkan harus dimulai dari diri sendiri dalam mengatasi krisis ini. (Mahdi TNR)