Hasan mencontohkan, kasus pembunuhan di Los Angeles yang dilakukan oleh seorang berkewarganegaraan Indonesia, Oky. Menurut dia, Indonesia dan Amerika tidak mempunyai perjanjian ekstradisi, "Tapi atas kerjasama hukum itu dilakukan."
Sebagaimana dilansir surat kabar Thailand The Nation edisi hari ini, Hambali telah ditangkap dua hari lalu. Saat ini pria yang diduga sebagai Hambali tersebut ditahan di sebuah tempat yang dirahasiakan di kota Ayotthaya, kurang lebih 100 kilometer dari Bangkok. Hambali diduga akan melancarkan serangan pada saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation di Pukhet, Okotber mendatang.
Gedung Putih telah mengumumkan bahwa salah seorang pentolan Jamaah Islamiyah Riduan Isomuddin alias Hambali berhasil ditangkap. Menurut seorang pejabat senior yang dikutip AFP, saat ini Hambali tengah diinterogasi di tahanan Amerika Serikat yang tempatnya masih dirahasiakan.
Penyerahan Hambali dimungkinkan karena Indonesia dan Amerika mempunyai kerjasama dalam bidang penegakan hukum yang berkelanjutan dan kerjasama dalam memerangi terorisme. "Saya yakin akses informasi dokumen dalam bentuk kesempatan interogasi Hambali akan diperoleh," katanya.
Jika pihak Amerika tidak lagi memerlukan Hambali, kata Hasan, kemungkinan diserahkan kepada Indonesia sebab Indonesia sangat memerlukan keterangan dari Hambali berkaitan dengan tindakan teroris di berbagai tempat di Indonesia.
Menteri juga mengucapkan selamat atas keberhasilan penangkapan salah satu otak kasus bom Bali di Thailand dua hari lalu. "Tentunya penangkapan Hambali akan memperkuat upaya kerjasama dalam memerangi terorisme," katanya. (Yandi MR/Tempo News Room)