Selain Endang, hadir dalam pembukaan pembinaan antara lain Gubernur Abdullah Puteh, Kapolda Irjen Polisi Bacrumsyah Kasman dan Ketua DPRD T Muhammad Yus.
Endang Suwarya dalam sambutannya dihadapan anggota GAM yang menyerahkan diri mengatakan, cita-cita memisahkan Aceh dari Republik Indonesia hanya sebuah mimpi. Hasan Tiro hanya menciptakan mimpi untuk memisahkan diri dari Indonesia, kata Endang berkali-kali.
Acara pembukaan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan ikrar kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Usai upacara Endang Suwarya, Abdullah Puteh, Bachrumsyah, dan Muhammad Yus berdialog dan menyalami anggota GAM yang menyerahkan diri itu.
Gubernur Abdullah Puteh mengatakan, anggota GAM yang menyerah itu akan menjalani pembinaan dan pelatihan selama lima bulan. Mereka memperoleh pengetauan dan ketrampilan pertanian, perikanan, peternakan, perbengkelan, menjahit dan pertukangan. Menurut Puteh, pembinaan bagi anggota GAM dan simpatisannya akan dilakukan secara berkelanjutan.
"Nanti kita akan membuat kelompok usaha bagi mereka, jadi tidak berhenti sampai di sini," ujarnya. Tahap pertama, kata Puteh, pemerintah daerah menyediakan dana dua juta rupiah bagi setiap mantan anggota GAM. Dana itu diambil dari kas daerah.
Anggota GAM yang menyerah itu tampak mengikuti upacara dengan khidmat. Mereka berasal dari Aceh Besar, Sabang, Bireuen, Aceh Timur dan Aceh Jaya. Seorang diantaranya yang berusia 16 tahun dan masih kelas dua sekolah menengah mengaku, ia masuk GAM karena dipaksa oleh kawannya yang telah bergabung dengan GAM. Saya masih ingin sekolah, Pak, katanya.
yuswardi a.suud Tempo News Room