IHSG dan Rupiah Kembali Melemah

TEMPO Interaktif, Jakarta:Adanya serangan AS terhadap Afganistan langsung berpengaruh terhadap situasi perdagangan di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Pada penutupan pertama di BEJ, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat pada nilai 365.44, atau mengalami penurunan 16,15 point. Saham paling aktif hingga penutupan sessi pertama adalah ASSI yang diperjualbelikan dalam volume 530, dengan nilai Rp.1.600 perlembar saham.

Sedangkan saham yang mengalami kenaikan tertinggi adalah LAPD yang naik 15 point dan dijual dengan nilai Rp.460 perlembar saham.Sementara itu, kontras dengan kenaikan yang tercatat pagi ini, saham GGRM terkoreksi hingga 700 point dan dijual dengan nilai Rp.9.050 perlembar saham.

Sementara itu, nilai rupiah terhadap dolar juga mengalami penurunan yang cukup tajam. Apabila pada Jum'at (5/10) lalu PT Sinar Irawan membeli dollar Rp.9.700 dan menjualnya pada angka Rp.9.900, maka mulai pukul 09.23 WIB Senin (8/10) hari ini, dolar dibeli dengan harga Rp.10.200 dan dijual pada level Rp.10.600.

Menguatnya dollar juga diikuti dengan menguatnya mata uang Inggris, poundsterling. Jum'at lalu, poundterling dijual Sinar Irawan dengan nilai Rp.14.700 dan dibeli dengan nilai Rp.13.700. Sementara itu pada hari Senin ini, poundsterling dijual menguat menjadi Rp.15.600 dan dibeli dengan harga Rp.15.000.

Berbeda dengan dollar, mata uang euro justru mengalami penurunan. Jum'at lalu, Sinar Irawan membeli euro dengan harga Rp.9.000 dan menjualnya pada level Rp.10.000. Sedangkan Senin ini, euro dibeli dengan harga Rp.8.600 dan hanya dijual pada angka Rp.9.600. (nur hidayat-tempo news room)