Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Aktivitas di sekitar Pasar Proyek Senen kembali berjalan normal, setelah peristiwa kebakaran yang menimpa blok B3 di lantai II pasar itu pada MInggu (30/6) dini hari. Sejumlah pedagang tampak sibuk menjajakan panganannya kepada para pembeli di sekitar pelataran lantai dasar. Kendati begitu masih tercium bau gosong dan terlihat sisa asap yang masih mengepul dari sejumlah puing-puing reruntuhan kios. Seperti diketahui Minggu (30/6) sekitar pukul 00.30 WIB si jago merah mengamuk di blok 3 lantai II Pasar Proyek Senen, Jakarta Pusat. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo News Room, kebakaran tersebut diduga berasal dari hubungan arus pendek listrik. Hitler Sitorus , kepala pasar setempat, mengatakan hubungan arus pendek tersebut berasal dari salah satu kios yang berada di mulut tangga. Sitorus memperkirakan sedikitnya enam kios ludes terbakar dan rusak akibat dilalap api. Api sendiri berhasil dipadamkan dan dilokalisir sekitar dua jam kemudian. B. Pinambunan, salah seorang satpam pasar, yang sedang berpatroli pada malam tersebut, mendengar seseorang berteriak kebakaran. “Kemudian saya melihat asap keluar dari salah satu kios,” ceritanya. Dia sendiri akhirnya menelpon petugas kebakaran saat itu juga. Petugas pemadam kebakaran dibantu satpam pasar dan orang-orang sekitar menurut Pinambunan, bekerja keras untuk melokalisir api agar tidak merembet ke lokasi lainnya. Petugas bahkan menjebol rolling door keenam kios untuk memadamkan api. Sitorus menambahkan, lantai dua tempat kebakaran tersebut, kebanyakan digunakan oleh para penjaja reklame selain itu ada juga beberapa penjahit dan warung makan. Dia sendiri mengaku belum bisa memastikan kios apa saja yang terbakar dari 452 kios yang berada di lantai dua tersebut. Menurut Sitorus, kebakaran ini merupakan yang kedua setelah 1995. "Waktu itu sekitar 50 kios di lantai dasar terbakar," ujarnya. Petugas belum bisa menaksir krrugian yang diakibatkan kebakaran tersebut karena suasana di lokasi kebakaran masih gelap. (Multazam)
Iklan
