Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukit Asam Minta Lakukan Uji Tuntas KPC Lagi

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: PT Tambang Batubara Bukit Asam kini tengah mempertimbangkan untuk melakukan uji tuntas (due dilligence) lagi terhadap Kaltim Prima Coal (KPC). Tujuannya, untuk mendapatkan semua data yang dibutuhkan bagi penilaian harga KPC yang wajar. "PTBA mempertimbangkan akan melakukan due dilligence lebih mendalam," kata sekretaris perusahaan, Milawarma, kepada Bursa Efek Jakarta, dalam laporan tertulisnya, Selasa (4/2). Menurut dia, langkah ini akan dilakukan jika ada jaminan bahwa perusahaan pertambangan di daerah Sumatra Selatan itu akan mendapatkan semua data yang dibutuhkan, dengan waktu yang cukup serta nilai KPC dapat ditinjau ulang secara wajar. Perseroan menilai, kata Milawarma, harga yang ditawarkan oleh pemerintah untuk saham KPC terlalu mahal. Seperti diketahui, dalam sidang kabinet terbatas bulan Juli tahun lalu, pemerintah menetapkan 51 persen saham KPC dialokasikan. Yaitu, sebesar 31 persen untuk pemerintah provinsi Kalimantan Timur, dan sisanya sebesar 20 persen untuk pemerintah Indonesia. Awalnya, Bukit Asam dan PT. Aneka Tambang Tbk. menyatakan ketertarikan membeli 20 persen saham milik pemerintah itu. Kantor Menteri Negara BUMN kemudian memilih Bukit Asam sebagai pembeli saham KPC. Pemerintah menetapkan harga yang ditawarkan untuk saham ini, yaitu untuk 51 persen saham KPC senilai US$ 419 Juta atau 100 persen saham KPC senilai US$ 822 Juta. Menurut pemerintah, harga ini tidak dapat dinegosiasikan lagi. Sedangkan batas pembayaran dan transaksi akhir ditetapkan pada tanggal 31 Januari 2003, sebagaimana tertuang dalam perjanjian kerjasamanya (frame-work agreement). Tapi kemudian Bukit Asam bersama konsultannya, Price Waterhouse Coopers melakukan kajian lanjutan (high level review) atas harga yang ditetapkan pemerintah. "Dari hasil high level review dengan waktu dan data terbatas, disimpulkan bahwa harga 100 persen saham KPC yang ditawarkan itu terlalu mahal," kata Milawarma. Menurut dia, dengan alasan itulah perseroan tidak melaksanakan pembayaran hingga batas akhir tanggal 31 Januari lalu, seperti ditetapkan pemerintah. Harga yang ditetapkan terlalu mahal, tutur dia, dimana perseroan belum mempunyai kesempatan untuk melakukan uji tuntas secara lebih mendalam dengan waktu dan ketersediaan data yang memadai. "Karena itu kami ingin melakukan due dilligence lagi, dengan waktu lebih panjang," tandasnya.(Yura Syahrul - Tempo News Room)
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lydia Kandou menjadi Pemeran Vina: Sebelum 7 Hari, Ini Deretan Film Horor yang Dibintanginya

1 menit lalu

Naysilla Mirdad dan Lydia Kandou (Instagram/@naymirdad)
Lydia Kandou menjadi Pemeran Vina: Sebelum 7 Hari, Ini Deretan Film Horor yang Dibintanginya

Aktris senior Indonesia Lydia Kandou salah satu pemeran dalam film horor terbaru, Vina: Sebelum 7 Hari


Kenali 2 Tipe Heat Stroke dan Gejalanya Akibat Cuaca Panas Ekstrem

4 menit lalu

Ilustrasi heat stroke. Pexel
Kenali 2 Tipe Heat Stroke dan Gejalanya Akibat Cuaca Panas Ekstrem

Cuaca panas ekstrem penyebab heat stroke melanda Asia. Ini perbedaan heat stroke non-exertional dan heat stroke exertional.


Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

5 menit lalu

10.1_NAS_dosendemo
Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

Gaji mayoritas dosen yang masih di bawah Rp 3 juta membuat mereka tergiur dengan jabatan yang ditawarkan secara politis oleh penguasa.


Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

5 menit lalu

Kim Hye Yoon dan Byeon Woo Seok dalam drama Lovely Runner. Dok. Vidio
Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

Napak tilas perjalanan waktu yang dilalui Im Sol dan Sun-jae pada K-drama Lovely Runner dengan mengunjungi 3 lokasi berikut yang ada di Korea Selatan


Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

6 menit lalu

Wakil Menteri Kerja Sama Ekonomi Luar Negeri Belanda Michiel Sweers (kedua kiri) bersama sejumlah rombongan dari Kedutaan Belanda di Indonesia mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, Jumat, 26 April 2024. Foto: ANTARA/HO-Kedutaan Besar Belanda di Indonesia
Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

Pemerintah Belanda mengumpulkan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk meminta pandangan mereka tentang proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).


Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

6 menit lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar. Foto: Canva
Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.


Daftar Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong dan Erick Thohir

6 menit lalu

Pemain Timnas Indonesia Nathan Tjoe-A-On. Instagram
Daftar Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong dan Erick Thohir

Gencar memperkuat timnas Indonesia melalui naturalisasi. Sudah berapa pemain naturalisasi di era Shin tae-yong dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir?


Hasto Sebut Putusan PDIP Jadi Koalisi atau Oposisi akan Dibahas dalam Rakernas V

6 menit lalu

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di acara halalbihalal sekaligus pembubaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Hasto Sebut Putusan PDIP Jadi Koalisi atau Oposisi akan Dibahas dalam Rakernas V

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, partainga menyadari tantangan pemerintahan ke depan yang tidak ringan.


BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

9 menit lalu

Tim gabungan mengevakuasi warga terdampak banjir di Desa Awota, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024. (BPBD Kabupaten Wajo)
BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah


Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

16 menit lalu

Bareskrim Polri menunjukkan barang bukti dari penangkapan jaringan narkoba Fredy Pratama di gedung Mabes Polri, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

Polri mengadakan kerja sama antarnegara untuk menangkap bandar Narkoba Fredy Pratama.