TEMPO Interaktif, Jakarta:Panitia kerja Sukhoi membatalkan pemanggilan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Rini Suwandi. Pemanggilan itu yang rencananya akan digelar sebelum Sidang Tahunan, Agustus mendatang. Dalam keputusan rapat panitia kerja yang lalu, Rini direncanakan akan dipanggil pada 29 atau 30 Juli ini. Selain itu, panitia juga berencana memanggil Direktorat Jenderal Amerika Eropa, Departemen Luar Negeri.
Menurut anggota panitia kerja dari Fraksi Reformasi, Rizal Djalil, keputusan ini diungkapkan oleh ketua panitia kerja Ibrahim Ambong dengan perimbangan adanya beberapa anggota di luar kota dan luar negeri. Daripada nanti tidak kuorum, makanya ditunda, kata Rizal di gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (29/7).
Pemanggilan terhadap narasumber kunci ini, lanjut Rizal, kemungkinan akan dilaksanakan segera setelah Sidang Tahunan. Ia menolak anggapan bahwa kasus Sukhoi ini akan segera terlupakan. Tidak mungkin. Saya jamin itu tidak mungkin dipetiseskan. Ini kan sudah menjadi hak publik untuk mengetahui, katanya.
Rizal mengatakan secara pribadi sangat menginginkan pemanggilan menteri perindustrian ini dilaksanakan sebelum sidang tahunan. Dengan pemanggilan ini informasi seputar Sukhoi bisa sampai kepada masyarakat dengan jelas. Jadi tidak mengambang, katanya. Menurutnya, setiap anggota panitia mempunyai hak untuk berbicara. Namun demikian, keputusan waktu pemanggilan narasumber merupakan hak prerogatif ketua komisi.
Menjelang Sidang Tahunan ini, Rizal mengatakan bahwa agenda resmi sidang hanya mencakup dua hal, yaitu, Mahkamah Konstitusi dan evaluasi Ketetapan MPR. Tapi siapa yang bisa melarang kalau ada anggota MPR menyuarakan Sukhoi dalam sidang tahunan, katanya. Selain itu, tegasnya, sulit untuk mencegah fraksi-fraksi tertentu mempertanyakan persoalan pembelian pesawat buatan Rusia ini. Menurutnya, sebagai lembaga politik kemungkinan pembahasan Sukhoi dalam sidang tahunan selalu ada.(Yandi MR/TNR)