Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Biduan Terseret Tsunami Tanjung Lesung

Kawasan Tanjung Lesung hingga kini masih ditutup setelah kena terjangan gelombang cukup besar.

23 Desember 2018 | 09.33 WIB

Air laut akibat gelombang tinggi merendam halaman salah satu hotel di sekitar kawasan Pantai Anyer, Banten, Sabtu malam, 22 Desember 2018. instagram.com/alexaganteng88
Perbesar
Air laut akibat gelombang tinggi merendam halaman salah satu hotel di sekitar kawasan Pantai Anyer, Banten, Sabtu malam, 22 Desember 2018. instagram.com/alexaganteng88

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Pandeglang - Tsunami di kawasan Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Sabtu malam, 22 Desember 2018, juga menyeret seorang biduan dangdut yang sedang menghibur karyawan di lokasi wisata perairan Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Biduan itu bernama Erna, warga DKI Jakarta," kata Arif, petugas Kepolisian Sektor Panimbang saat ditemui di Kantor Kecamatan Panimbang, Minggu, 23 Desember 2018.

Ia mengatakan jenazah sang biduan sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Berkah Pandeglang.

Namun beberapa teman sang biduan belum ditemukan. Lukman, seorang warga DKI Jakarta, mengatakan tiga temannya yang bertugas menjadi operator sistem suara dalam pertunjukan hiburan belum ditemukan.

Dia masih berusaha mencari informasi mengenai rekannya yang bernama Ridwan, Rizal dan Maryadi ke petugas. Dia berharap temannya selamat, tidak ikut terseret gelombang pasang.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana tsunami yang terjadi di sekitar Selat Sunda juga berdampak ke kawasan pesisir Kabupaten Pandeglang, termasuk daerah Tanjung Lesung.

Bencana itu, menurut BNPB, menyebabkan menyebabkan 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, sembilan hotel rusak berat dan puluhan kendaraan rusak di daerah Pandeglang.

Tsunami juga menyebabkan tiga orang meninggal dunia, empat orang terluka dan dua orang hilang di Kabupaten Serang.

Secara keseluruhan, menurut BNPB, tsunami hingga Minggu dini hari telah menyebabkan 20 orang meninggal dunia, 165 orang terluka, dua orang hilang dan puluhan bangunan rusak di Kabupaten Padenglang, Serang, dan Lampung Selatan.

Jumlah korban kemungkinan masih bisa bertambah karena pendataan belum mencakup seluruh daerah terdampak. Kawasan Tanjung Lesung hingga kini masih ditutup setelah kena terjangan gelombang cukup besar.

Rombongan Gubernur Banten Wahidin Halim yang akan melihat kondisi Tanjung Lesung juga terpaksa memutar balik. "Kami belum berani melakukan evakuasi karena cuaca buruk juga hujan lebat," katanya.

Tonton video tsunami terjang Selat Sunda, 40 orang meninggal dunia disini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus