Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Denda yang dikenakan oleh pengadilan Rusia pada Google Alphabet dan YouTube, Meta, TikTok, dan Telegram tampaknya telah diselesaikan karena perusahaan-perusahaan tersebut tidak lagi terdaftar sebagai debitur di database juru sita negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun database tersebut, yang diakses oleh Reuters pada hari Rabu, 3 Januari 2023, masih mencakup X (sebelumnya Twitter) dan Twitch, dengan denda masing-masing sebesar 51 juta rubel ($560.730) dan 23 juta rubel ($252.879).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Google, Meta, TikTok dan Telegram tidak segera menanggapi permintaan komentar. Petugas pengadilan negara bagian tidak dapat segera dihubungi.
Rusia telah berselisih dengan perusahaan teknologi asing terkait konten yang dianggap melanggar hukum dan kegagalan menyimpan data pengguna secara lokal. Hal ini memicu perselisihan yang meningkat setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
Setelah invasi tersebut, Facebook dan Instagram milik Twitter dan Meta Platform diblokir, dan YouTube milik Google menjadi sasaran kemarahan negara Rusia.
Pada akhir tahun 2023, pengadilan Rusia menjatuhkan denda terhadap Google sebesar 4,6 miliar rubel ($50,4 juta), yang dihitung sebagai proporsi dari omset tahunannya di Rusia. Meta, yang dicap sebagai "ekstremis" pada tahun 2022, juga dikenakan denda sebagai bagian dari pendapatannya di Rusia.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.