Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Ilmuwan Cina Kembangkan Pesawat Amfibi Nirawak Nezha

Desain pesawat amfibi nirawak ini menampilkan sayap tetap (fixed wing) di kedua sisi badan pesawat dan rotor di bagian atas.

24 April 2021 | 14.43 WIB

Seorang peneliti di Universitas Jiaotong Shanghai memperlihatkan "Nezha", pesawat amfibi nirawak yang dapat lepas landas dan menyelam di bawah air, pada 1 April 2021. Kredit: Xinhua/Zhang Jiansong
Perbesar
Seorang peneliti di Universitas Jiaotong Shanghai memperlihatkan "Nezha", pesawat amfibi nirawak yang dapat lepas landas dan menyelam di bawah air, pada 1 April 2021. Kredit: Xinhua/Zhang Jiansong

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Shanghai - Sejumlah ilmuwan Cina berhasil mengembangkan sebuah pesawat amfibi nirawak yang dapat lepas landas dan menyelam di bawah air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Diberi nama Nezha, sosok mitologi yang dicintai di Cina, desain pesawat amfibi ini menampilkan sayap tetap (fixed wing) di kedua sisi badan pesawat dan rotor di bagian atas. Lengan rotor tersebut dapat dilipat setelah pesawat menyelam ke dalam air dan dibuka saat muncul ke permukaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pesawat itu dibuat oleh para peneliti dari Universitas Jiaotong Shanghai setelah melakukan penelitian selama lima tahun, yang baru-baru ini dipublikasikan dalam jurnal internasional Ocean Engineering.

Desain tersebut mengintegrasikan konsep pesawat layang (glider) bawah air dan kendaraan udara nirawak, memungkinkannya terbang, melayang di udara dan mendarat di atas air, serta menyelam, ujar salah satu penulis Zeng Zheng, seorang associate researcherdi Fakultas Oseanologi universitas itu.

"Pemikiran konvensional mengatakan tidak ada pesawat yang dapat terbang sekaligus menyelam. Kami menciptakan Nezha untuk mematahkan stereotip semacam itu, memungkinkannya melakukan perjalanan dengan bebas melalui udara dan air," kata Zeng.

Menurut para peneliti, pesawat yang dipatenkan itu dapat beroperasi pada kedalaman 50 meter di bawah air, dan memiliki kapasitas muatan maksimal 5 kilogram. Tahun lalu, pesawat tersebut diuji coba di Danau Qiandao, Provinsi Zhejiang, Cina timur, dan tahun ini akan menjalani uji coba laut di Laut Cina Selatan.

Pesawat amfibi nirawak itu dapat digunakan secara luas dalam misi pencarian dan penyelamatan maritim serta ilmu dan teknik kelautan, imbuh para ahli.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus