Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

2 Asumsi Warga Asing Positif Virus Corona Setelah dari Indonesia

Beberapa hari ini diberitakan warga asing yang positif terinfeksi virus corona, COVID-19, di negaranya setelah kembali dari Indonesia

28 Februari 2020 | 15.06 WIB

Sebanyak 61 wisatawan asing atau wisman asal Provinsi Hubei, Cina, tengah bersiap kembali ke negaranya  setelah dijemput pesawat China Eastern di Bandara Ngurah Rai, Bali, pada Sabtu, 8 Februari 2020. Pesawat yang membawa wisman Cina ini akan terbang dari Denpasar pukul 14.00 WITA. Foto: Dok. Otoritas Bandara Wilayah IV NTT-Bali
Perbesar
Sebanyak 61 wisatawan asing atau wisman asal Provinsi Hubei, Cina, tengah bersiap kembali ke negaranya setelah dijemput pesawat China Eastern di Bandara Ngurah Rai, Bali, pada Sabtu, 8 Februari 2020. Pesawat yang membawa wisman Cina ini akan terbang dari Denpasar pukul 14.00 WITA. Foto: Dok. Otoritas Bandara Wilayah IV NTT-Bali

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hari ini diberitakan warga asing yang positif terinfeksi virus corona, COVID-19, di negaranya setelah kembali dari Indonesia. Kepala Lembaga Biologi Mokuler Eijkman Amin Subandrio menerangkan ada dua asumsi yang bisa menjelaskan kasus tersebut.

Asumsi pertama adalah warga tersebut sebelum berangkat dan datang ke Indonesia tidak punya gejala, sehingga tidak terdeteksi ketika melewati detektor suhu badan di bandara. "Itu masuk negara manapun juga tidak akan terdeteksi kalau tidak ada gejalanya," ujar Amin saat dihubungi, Jumat 28 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Asumsi kedua, profesor mikrobiologi klinis di Universitas Indonesia itu menyebut penularan terjadi di luar Indonesia. Asumsi ini berdasarkan tidak adanya laporan positif infeksi di Indonesia maupun Pulau Bali, lokasi yang pernah dikunjunginya. "Di Bali sendiri belum ada laporan kasus, baik secara laboratorium atau secara klinis. Sampai dia pulang pun tidak ada lagi laporan di Bali," kata Amin menuturkan.

Logikanya, Amin menambahkan, ada kasus yang dilaporkan positif di Pulau Dewata itu jika memang warga asing itu tertular virus corona di pulau tersebut. Pernyataannya senada dengan yang pernah disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya. "Bali masih aman, buktinya belum ada kasus," kata Ketut

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya dilaporkan seorang turis asal Jepang terdeteksi terpapar virus corona saat kembali ke negaranya. Dia datang ke Bali bersama empat anggota keluarganya. Mereka menginap selama empat hari, 15 - 19 Februari 2020. Pelancong berusia 68 tahun itu kemudian kembali ke negaranya keesokan harinya.

Pada Minggu, 23 Februari 2020, diketahui bahwa wisatawan yang kembali dari Bali itu diketahui terinfeksi virus corona. Empat anggota keluarga yang bepergian bersama lelaki itu dinyatakan bebas dari virus corona. "Jadi kemungkinannya tidak kena di Bali. Mungkin saat di sini masih dalam masa inkubasi dalam rentang sekitar tiga hingga tujuh hari," kata Ketut. 

Ketut menjelaskan, pada masa inkubasi, seseorang yang terkena virus corona bisa menularkan kepada yang lain. Untuk kasus warga Jepang ini, dia berpendapat, kemungkinan kondisi anggota keluarga yang turut serta selama perjalanan dalam kondisi prima. "Tidak terdeteksi mengalami demam di bandara. Bisa saja pasien positif corona ini telah minum obat penurun panas," ujarnya.

Wisatawan tersebut diketahui menginap di wilayah Kuta dan kembali ke Jepang pada Kamis, 20 Agustus 2020. "Bali masih aman, buktinya belum ada kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya, Kamis 27 Februari 2020.

MADE ARGAWA

Zacharias Wuragil

Zacharias Wuragil

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus