Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Melihat proses terjadinya gerhana matahari total pada 9 Maret mendatang bisa membahayakan mata pengamat jika langsung menatap ke arah matahari. Astronom di Planetarium dan Observatorium Jakarta, Muhammad Rayhan, mengatakan ada sejumlah cara menarik untuk menyaksikan proses gerhana tersebut.
"Dengan tangan kita sendiri," ujarnya dalam diskusi Ngobrol Tempo dengan tema "Selamat Malam, Pagi" yang diadakan di Planetarium Jakarta, Kamis, 25 Februari 2016. Diskusi yang digelar Tempo ini guna menyambut gerhana matahari total yang tinggal menghitung hari.
Caranya, kata dia, sangat sederhana. "Hanya dengan mengepalkan tangan kita dan menyisakan lubang kecil," Rahyan menambahkan. Lalu letakkan tangan kita di bawah matahari yang sedang bersinar. Lihat ke bawah, nanti sinar matahari gerhana akan menerobos lubang tersebut dan menampakkan bayangan proses gerhana.
Menariknya, Rahyan menjelaskan, kita bisa membentuk lubangnya dengan berbagai pola. Di antaranya, bentuk lubang ketupat ataupun bentuk mata kelinci. "Jadi, seperti bermain bayang-bayang tangan di malam hari."
Selain memakai tangan, Rayhan mengatakan, ada cara lain untuk melihat gerhana matahari total. Salah satunya dengan memakai kue biskuit.
Selembar kue biskuit berlubang-lubang, bisa menjadi alat pengamatan gerhana matahari yang menarik. Pengamat tinggal memegang biskuit itu saat matahari bersinar lalu melihat ke bawah.
Di sela bayangan biskuit, ada titik-titik bulat kecil hasil sinar matahari yang menerobos lubang-lubang biskuit. “Kalau terus diperhatikan seiring proses gerhana, titik-titik kecil itu lama-lama juga teriris bayangan hitam,” katanya.
Prinsip serupa juga sama terjadi ketika pengamat menggunakan saringan untuk santan misalnya, juga kamera lubang jarum (pin hole) yang bisa dibuat dari kotak kardus kemasan sepatu. Adapun dengan kacamata matahari, pengamat bisa leluasa dan aman menyaksikan proses gerhana.
Tak hanya itu, Rayhan juga menyebut cara unik lainnya, yakni dari terobosan sinar matahari dari pepohonan. “Pohonnya tidak perlu tinggi dan daunnya tidak terlalu rapat,” ujar Rayhan.
Pada 9 Maret mendatang, gerhana matahari total dapat diamati di 11 kota di Indonesia. Beberapa kota lainnya, seperti Jakarta, hanya bisa menyaksikan proses gerhana matahari 88,1 persen sejak pukul 06.19 WIB.
AMRI MAHBUB
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini