Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Arkeolog Temukan Mosaik Penggandaan Makanan Seperti dalam Alkitab

Arkeolog menemukan reruntuhan gereja di Danau Galilea dengan lantai mosaik menggambarkan pemberian makan Yesus kepada 5.000 orang seperti dalam Injil.

23 September 2019 | 06.55 WIB

Mosaik di situs arkeologi Gereja Burnt di Hippos, Israel utara, yang diperkirakan berumur 1.500 tahun. (Dok. Dr.Michael Eisenburg/DailyMail),
Perbesar
Mosaik di situs arkeologi Gereja Burnt di Hippos, Israel utara, yang diperkirakan berumur 1.500 tahun. (Dok. Dr.Michael Eisenburg/DailyMail),

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Arkeolog Israel menemukan reruntuhan gereja yang diduga berumur 1.500 tahun di kota kuno dekat Danau Galilea. Yang menarik adalah ditemukannya lantai mosaik  menggambarkan pemberian makan Yesus kepada 5 ribu orang seperti disebutkan dalam Kitab Injil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Penemuan yang disebut Gereja Burnt di Hippos, Israel utara ini, dilansir laman Dailymail, 18 September 2019. Sebuah tim dari Universitas Haifa menemukan Gereja Burnt pada 2005, tetapi baru memulai penggalian musim panas 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gereja yang dibangun abad ke-5 ini diduga terbakar pada tahun 700 M, tetapi lantai yang dilapis mosaik tetap utuh selama berabad-abad karena lapisan abu.

Terletak di jantung Tanah Suci, Hippos menghadap ke Laut Galilea - juga dikenal sebagai Kinneret - tempat itu dulunya merupakan situs kota Yunani-Romawi.

Para arkeolog menginterpretasikan mosaik tersebut sebagai penggambaran salah satu mukjizat yang dirujuk dalam Perjanjian Baru di mana Yesus menggunakan hanya lima roti dan dua ikan untuk memberi makan 5.000 orang yang berkumpul di tepi danau.

Situs arkeologi Gereja Burnt di Hippos, Israel utara, yang diperkirakan berumur 1.500 tahun. (Dok. Dr.Michael Eisenburg/DailyMail),

'Pasti ada penjelasan yang berbeda dengan deskripsi roti dan ikan di mosaik, tetapi Anda tidak dapat mengabaikan kesamaan dengan deskripsi dalam Perjanjian Baru," kata ketua tim arkeolog, Dr Michael Eisenburg.

"Misalnya, dari kenyataan bahwa Perjanjian Baru memiliki deskripsi lima roti dalam keranjang atau dua ikan yang digambarkan dalam mangkuk, seperti yang kita temukan di mosaik."

Dia menambahkan bahwa lokasi mukjizat yang diterima secara umum yang dilakukan oleh Kristus mungkin harus dipertimbangkan kembali sehubungan dengan bukti baru.

"Saat ini, kita cenderung menganggap Gereja Penggandaan di Tabgha di barat laut Danau Galilea sebagai lokasi mukjizat, tetapi dengan membaca Perjanjian Baru dengan cermat, tempat itu mungkin di utara Hippos di wilayah kota," katanya.

Dalam Injil disebutkan, setelah memberi makan 5.000 orang, Yesus menyeberangi air ke barat laut Danau Galilea, ke daerah Tabgha atau Ginosar, sehingga mukjizat itu seharusnya terjadi di tempat di mana ia memulai penyeberangan bukan di tempat tujuan, kata Eisenburg.

"Selain itu, mosaik di Gereja Penggandaan memiliki penggambaran dua ikan dan keranjang dengan hanya empat roti, sementara di dalam Perjanjian Baru yang menceritakan mukjizat, ada lima roti, seperti yang ditemukan di mosaik Hippos," katanya.

"Selain itu, mosaik di gereja yang terbakar memiliki penggambaran 12 keranjang, dan Perjanjian Baru juga menggambarkan para murid yang, pada akhir mukjizat, dibiarkan dengan 12 keranjang roti dan ikan."

Setelah berabad-abad jatuh ke tangan beberapa kekaisaran, arkeolog menduga Hippos ditinggalkan pada sekitar 600 M ketika gempa bumi menghancurkan kota di puncak bukit itu.

DAILYMAIL

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus