Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

AS Bantu Pencarian KRI Nanggala-402, Kirim Pesawat C-17

KRI Nanggala-402, kapal selam buatan Jerman, hilang kontak saat latihan militer pada Rabu di Selat Bali.

24 April 2021 | 08.29 WIB

Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin, 6 Februari 2021. Terdapat 53 awak di dalam Kapal Selam tersebut. ANTARA/M Risyal Hidayat
Perbesar
Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin, 6 Februari 2021. Terdapat 53 awak di dalam Kapal Selam tersebut. ANTARA/M Risyal Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat mengirimkan peralatan pencarian dan penyelamatan untuk membantu Indonesia mencari kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang dengan 53 awak di dalamnya, kata seorang pejabat pertahanan kepada CNN.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Tiga pesawat C-17 diperkirakan meninggalkan Pangkalan Angkatan Udara Dover Jumat, 23 April 2021, dengan perahu dan peralatan pencarian dan penyelamatan bawah air untuk membantu upaya yang sedang berlangsung untuk menemukan kapal selam sebelum kapal kehabisan oksigen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peralatan tersebut akan membantu dalam upaya pencarian dan penyelamatan dan jika perlu, membantu dalam misi pemulihan.

"Kami sangat sedih dengan berita kapal selam Indonesia yang hilang, dan pikiran kami tertuju pada para pelaut Indonesia dan keluarga mereka," sekretaris pers Pentagon John Kirby tweeted Kamis. "Atas undangan pemerintah Indonesia, kami mengirimkan aset udara untuk membantu pencarian kapal selam yang hilang."

KRI Nanggala-402, kapal selam buatan Jerman, hilang kontak saat latihan militer pada Rabu di Selat Bali, hamparan perairan antara pulau Jawa dan Bali yang menghubungkan ke Samudera Hindia dan Laut Bali, menurut Kementerian Pertahanan Indonesia.

Tim pencari Indonesia telah mempersempit area pencarian pada hari Jumat, setelah mendeteksi sebuah objek yang kemungkinan besar berasal dari kapal selam, tetapi waktunya terbatas.

Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf TNI Angkatan Laut, mengatakan pada konferensi pers hari Kamis bahwa kapal tersebut memiliki oksigen yang cukup untuk semua awak kapal selam hingga Sabtu pukul 3 pagi.

Aset AS akan bergabung dengan upaya pencarian yang luas. Tiga kapal selam, lima pesawat terbang dan 21 kapal perang telah dikerahkan untuk membantu mencari kapal selam yang hilang, kata Margono. Aset dari Singapura dan Malaysia juga sedang dalam perjalanan untuk membantu.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin berbicara dengan mitranya dari Indonesia, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Jumat pagi untuk "mengungkapkan keprihatinannya yang tulus" atas kapal selam yang hilang, kata Kirby.

Keduanya membahas "pengerahan pesawat P-8 Poseidon baru-baru ini untuk membantu pencarian," dan "menawarkan untuk memberikan bantuan tambahan," kata pembacaan itu.

Militer Indonesia mencurigai bahwa tumpahan minyak yang terlihat dalam pengawasan udara di dekat titik penyelaman pada hari Rabu berasal dari kapal tersebut. Margono mengatakan Angkatan Laut juga menemukan satu objek di kedalaman 50-100 meter (sekitar 164-328 kaki) yang bersifat magnetis, yang berarti kemungkinan berasal dari kapal selam.

Margono mengatakan ada dua kemungkinan untuk menjelaskan tumpahan minyak yang terlihat di permukaan: tangki kapal selam KRI Nanggala-402 bisa bocor karena menyelam terlalu dalam, atau kapal selam melepaskan cairan ke atas kapal dalam upaya naik ke permukaan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus