Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Astronot Masuk BEAM untuk Pertama Kali

BEAM dalam kondisi masih asli, dengan suhu 6 derajat Celsius,
tanpa kondensasi di dalamnya.

7 Juni 2016 | 12.09 WIB

Bigelow Expandable Activity Module (BEAM). space.com
Perbesar
Bigelow Expandable Activity Module (BEAM). space.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Amerika Serikat – Jeff Williams, astronot NASA, terlihat memasuki sebuah ruangan berbentuk seperti bola raksasa yang tak bulat sempurna. Di dekatnya, menggantung sebuah komputer jinjing. Williams memakai masker, kacamata menyerupai kacamata renang, dengan headlampmenempel di kepalanya. Ia juga terlihat memakai sarung tangan. 

Williams adalah astronot yang pertama kali masuk ke dalam Bigelow Expandable Activity Module (BEAM). BEAM adalah ruang hidup di luar angkasa—biasa disebut habitat, yang bisa dikembang-kempiskan sesuai tekanan udara. Habitat ini diibaratkan seperti tenda yang bisa dilipat dan didirikan sesuai kebutuhan.

Benda ini dikirim ke International Space Station pertengahan April lalu. Lembaga Antariksa Amerika Serikat, NASA, merilis video Williams semalam, Senin, 6 Juni 2016, pukul 22.50 WIB, atau 11.44 waktu Amerika. 

“Williams memasuki BEAM dalam kondisi masih asli, dengan suhu 6 derajat Celsius, tanpa kondensasi di dalamnya,” ucap narator dalam video tersebut. 

Williams kemudian mengambil contoh udara, memasang salurannya, dan memeriksa sensor di dalamnya. Astronot berbeda akan kembali masuk pada hari ini dan besok. Kru akan memasuki BEAM beberapa kali pada Rabu besok. Mereka akan memeriksa sensor dan peralatan.

Manajer Integrasi Teknis BEAM di NASA, Rajib Dasgupta, mengatakan sebanyak 67 kru dijadwalkan akan memasuki BEAM selama setahun secara bergantian. 

BEAM bisa mengubah cara astronot hidup di ruang angkasa. Habitat ini akan dipasang di ISS selama dua tahun. Selama itu, para astronot akan melakukan serangkaian percobaan. Mereka kan masuk ke habitat tersebut 2-3 kali setahun. 

Bigelow Aerospace mengembangkan teknologi yang patennya dimiliki NASA sejak 1990-an. Jika dikembangkan maksimal, BEAM mampu menampung volume hingga 16 ribu liter. Diameternya mencapai 3,6 meter dengan tinggi 3,2 meter. Jika BEAM tertusuk, habitat ini dirancang mampat perlahan untuk menjaga keamanan bagian lain dari ISS. 

Selama BEAM di ISS, Bigelow akan menunjukkan sejumlah kemampuannya, seperti melipat, teknik kemasan, kemampuan proteksi radiasi termal, struktural dan mekanik daya tahan.

Habitat ini disebut bisa menambah kapasitas tempat tinggal dan biaya yang lebih murah dalam misi eksplorasi luar angkasa di masa depan. Tujuan jangka panjang NASA adalah menggunakan BEAM untuk misinya ke Planet Mars. 

NASA | TRI ARTINING PUTRI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tri Artining Putri

Tri Artining Putri

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus