Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Balai Arkeologi Melebur ke BRIN, Pegawai Honorer Diberhentikan

Pegawai yang masih bertahan di Balai Arkeologi dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional hanya cleaning service, satpam, dan sopir.

5 Januari 2022 | 10.02 WIB

Logo baru Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-26. Kredit: ANTARA/HO-Humas BRIN
Perbesar
Logo baru Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-26. Kredit: ANTARA/HO-Humas BRIN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Penelitian Arkeologi Nasional yang menaungi 10 Balai Arkeologi dilaporkan ikut melebur ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Salah satu arkeolog dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto, menjelaskan bahwa semua periset honorer di tempatnya bekerja diberhentikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Beberapa Balai Arkeologi dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional ada juga periset honorer lulusan arkeologi, mereka ya diberhentikan, karena di BRIN tidak ada honorer,” ujar dia saat dihubungi Rabu pagi, 5 Januari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hari melanjutkan, BRIN menganjurkan jika ada penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2022, mereka harus ikut seleksi, tapi itu bagi lulusan S2 arkeologi. Sementara, lulusan S1 arkeologi bisa ikut tes CPNS di Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek).

“Di sana banyak Unit Pelaksana Teknis Arkeologi di daerah seperti Balai Pelestarian Cagar Budaya,” katanya lagi.

Pegawai yang masih bertahan di Balai Arkeologi dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional hanya cleaning service, satpam, dan sopir. “Itu pun di bawah pihak ketika.”

Arkeolog lulusan Universitas Udayana, Bali, itu tidak mengetahui berapa banyak periset honorer yang terdampak integrasi BRIN. Namun, di tempatnya bekerja ada dua orang yang selama ini terlibat di bagian analisis artefak.

“Mereka lulusan S1, selama ini membantu dalam analisis artefak, penggambaran, pemetaan dan pendokumentasian. Tapi kalau di Balai Arkeologi lain saya kurang tahu jumlahnya,” tutur Hari sambil menambahkan bahwa mereka cukup kompeten.

Sepuluh balai yang dinaungi Pusat Penelitian Arkeologi Nasional  adalah Balai Arkeologi Sumatera Utara, Balai Arkeologi Sumatera Selatan, Balai Arkeologi Jawa Barat, Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta, Balai Arkeologi Bali, Balai Arkeologi Kalimantan Selatan, Balai Arkeologi Sulawesi Selatan, Balai Arkeologi Sulawesi Utara, Balai Arkeologi Maluku, dan Balai Arkeologi Papua.

Sebelum bergabung ke BRIN, semua lembaga tersebut merupakan bagian dari Badan Penelitian dan Pengembangan, (Kemendikbud-Ristek).

Pemberhentian periset honorer juga sebelumnya dikabarkan terjadi pada para peneliti Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman. Ada 113 pegawai honorer—71 di antara mereka adalah staf peneliti—yang tidak diperpanjang atau diberhentikan kontraknya. Pemberhentian itu merupakan dampak atas bergabungnya Eijkman ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Baca:
Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Ikut Melebur ke BRIN, Ini Kata Arkeolog

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus