Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Bintang Unik Ditemukan, Diduga Pembangkit Energi Milik Alien

Para astronom kini sedang berfokus pada KIC 8462852. Bintang ini diduga dimanfaatkan alien untuk mengumpulkan energi.

3 November 2015 | 16.33 WIB

Sebuah benda terbang berbentuk aneh berhasil ditangkap dan direkam oleh astronot pada misi apllo 17 di bulan. Benda tersebut berbentuk segitiga dan memiliki cahaya terang. namun sayang NASA menyangkal bahwa benda tersebut adalah pesawat alien atau UFO. Da
Perbesar
Sebuah benda terbang berbentuk aneh berhasil ditangkap dan direkam oleh astronot pada misi apllo 17 di bulan. Benda tersebut berbentuk segitiga dan memiliki cahaya terang. namun sayang NASA menyangkal bahwa benda tersebut adalah pesawat alien atau UFO. Da

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, California - KIC 8462852, sebuah bintang terang dan penuh sinyal kehidupan yang membuat para astronom terperangah belakangan ini. Musababnya, alih-alih planet, malah besar kemungkinan ada obyek aneh yang mengorbit di bintang yang berjarak 1.500 tahun cahaya dari bumi tersebut (setara 1.500 x 1012 kilometer).

“Itu belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Tabetha Boyajian, mahasiswa pasca-doktoral di Yale University, pemimpin penelitian, seperti dikutip dari laman The Atlantic. Ia dan timnya merilis temuan mereka dalam jurnal Royal Astronomical Society edisi Oktober.

Boyajian mengatakan ini adalah bintang terunik dari 150 ribu bintang yang pernah ditemukan teleskop ruang angkasa Kepler milik NASA selama ini. Anggota Planet Hunter menyebutnya sebagai giant transit.

Dalam jurnal, Boyajian menduga obyek-obyek yang mengelilingi KIC 8462852 merupakan struktur yang dibuat dan digerakkan oleh alien. Selain itu, kata dia, obyek itu bisa jadi media yang diciptakan oleh alien untuk menjaring energi dari bintang di sekitarnya, mungkin semacam susunan panel surya raksasa yang mengorbit bintang KIC 8462852, sebagai pembangkit energi bagi alien.

Teleskop Kepler menemukan KIC 8462852 pada lima tahun silam saat sedang melintas di konstelasi bintang Cygnus. Setelah penemuan pertamanya itu para ilmuwan dan relawan yang tergabung dalam Planet Hunters terus memperhatikan bintang tersebut selama empat tahun. Hasilnya, selain gerakan obyek aneh, mereka mengungkap ada perpindahan benda-benda lainnya, seperti bebatuan.

Dalam pengamatan empat tahun belakangan ini ada dua aktivitas KIC 8562852 yang terdeteksi pada hari ke-788 dan ke-195. Tim menyebut kedua aktivitas tersebut masing-masing dengan D800 dan D1500.

Pada D800, bintang ini menampakkan sinyal tunggal, yang membuat cahayanya lebih redup 15 persen. Sedangkan D1500 adalah aktivitas besar pergerakan ratusan benda menuju KIC 8562852, yang menjadi salah satu indikator keberadaan subyek lain di dalam atau di luar bintang tersebut.

Lantas tim peneliti melakukan serangkaian pengamatan yang dipercaya mampu membongkar misteri tersebut. Antara lain, melihat pergerakan pasir dan sinyal panas benda. Hasilnya semakin menguatkan dugaan ada kehidupan yang menggerakkan benda-benda mengelilingi bintang ini.

Kelompok lain, tim astronom dari SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) Institute di Mountain View, California, akan mencari faktor penggerak benda tersebut dengan menggunakan ATA (Allen Telescop Array). Dahulu, ATA disebut One Hectare Telescope, susunan 42 teleskop radio berbentuk piringan berdiameter enam meter yang berada di Hat Creek Radio Observatory di padang pasir sejauh 483 kilometer sebelah selatan San Francisco, California.

Para astronom SETI juga berpijak pada sinyal yang ditangkap Kepler, yakni struktur besar yang dibangun oleh sebuah peradaban alien canggih. “Kemungkinan ini harus kita pantau,” ujar Seth Shostak, astronom senior di SETI, seperti dikutip dari laman situs Space.

Aktivitas kehidupan, kata Shostak, dapat dilihat dari beberapa sinyal. Di antaranya, gelombang gravitasi, panas benda, dan pergerakan molekul. Dan ATA, dia mengatakan, dapat menangkap sinyal-sinyal seperti itu.

Cara kerjanya ialah dengan mengirimkan sinyal ke obyek yang dituju, kali ini KIC 8462852. Sinyal tersebut kemudian dipantulkan kembali ke piringan dan diolah menjadi data gelombang elektromagnetik, yang kemudian akan ditafsirkan oleh para astronom.

Teleskop ini telah digunakan sejak 2004. Paul Allen, salah seorang pendiri Microsoft, mendanai sebagian besar pembuatannya. Sejak itu pula ATA telah membantu dalam pengungkapan misteri alam semesta. Misalnya, penelusuran gelombang magnetik yang melingkupi Galaksi Bima Sakti. Dari sini para astronom akhirnya tahu struktur pembentuk galaksi.

Sumbangsih lainnya adalah menghitung struktur materi gelap dan energi gelap di ruang angkasa. ATA-lah yang mengungkap dua benda yang sebelumnya tak terlihat di alam semesta itu. Tak kalah pentingnya ialah peranan dalam mengungkap lubang hitam supermasif berdasarkan gelombang gravitasi di sekitarnya.

Pada Juli lalu, miliuner asal Rusia, Yuri Milner, mendonasikan US$ 100 juta untuk pengembangan ATA selama 10 tahun ke depan. Salah satunya ialah peningkatan sensitivitas radio penerima, yang bisa menangkap gelombang radio elektromagnetik dari ruang angkasa.

Meski keberadaan alien pada KIC 8462852 masih di atas kertas, Shostak optimistis ATA dapat membuka tabir misteri itu perlahan-lahan. “Setidaknya kami punya pegangan bahwa bintang misterius itu punya struktur yang hidup,” ujar dia. Terlebih, Shostak menjelaskan, ada Kepler yang bisa memantau langsung pergerakan bintang ini.

“Kini, setidaknya, kita bisa berfokus sejenak pada KIC 8462852 untuk menyapa alien,” kata dia.

ROYAL ASTRONOMICAL SOCIETY | THE ATLANTIC | SPACE| AMRI MAHBUB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amri Mahbub

Amri Mahbub

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus