Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Ditemukan Sumber Api Baru di Kedalaman 40 Meter, Api Abadi Mrapen Menyala Lagi

Dinas ESDM Jateng telah menemukan sumber api baru hingga di kedalaman 40 meter hingga bisa membuat api abadi Mrapen menyala kembali.

22 April 2021 | 13.45 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyalakan kembali Api Abadi Mrapen dengan obor di Desa Manggarmas, Godong, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa 20 April 2021. Situs Api Abadi Mrapen yang sempat mati pada 25 September 2020 akibat aktivitas pengeboran sumur oleh warga sekitar yang menyebabkan bocornya aliran gas alam yang mensuplai situs itu dinyalakan kembali dengan membuat aliran gas dari sumur gas yang baru di sekitar situs. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Perbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyalakan kembali Api Abadi Mrapen dengan obor di Desa Manggarmas, Godong, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa 20 April 2021. Situs Api Abadi Mrapen yang sempat mati pada 25 September 2020 akibat aktivitas pengeboran sumur oleh warga sekitar yang menyebabkan bocornya aliran gas alam yang mensuplai situs itu dinyalakan kembali dengan membuat aliran gas dari sumur gas yang baru di sekitar situs. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berhenti menyala sejak September 2020 lalu, Api Abadi Mrapen dipercaya sebagai peninggalan Sunan Kalijaga itu kini kembali menyala. Keberhasilan untuk menyalakan lagi api abadi Mrapen tidak luput dari upaya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Api Abadi Mrapen yang terletak di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Groboogan Jawa Tengah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Proses penyalaan Api Abadi Mrapen dilaksanakan pada Selasa 20 April 2021. Ganjar melakukan penyalaan dengan sebuah obor. Ia sempat berlari kecil menuju lokasi api abadi kemudian menyulutkan api ke bibir tungkunya. Dalam sekejap, api langsung keluar dari tungku Api Abadi Mrapen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alhamdulillah, Api Abadi Mrapen kembali abadi,” kata Ganjar.

Sebelumnya, agar api abadi Mrapen dapat hidup lagi, Ganjar meminta Dinas Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah dalam pencarian sumber gas api abadi Mrapen.

Ganjar menerangkan, keterkejutannya mendengar api abadi Mrapen padam, dan langsung memerintahkan Dinas ESDM dan ahli-ahli geologis melakukan penelitian.

Penyebab api abadi Mrapen karena adanya kebocoran halus di beberapa titik pada gas yang menjadi penyuplai api.

“Untuk itu saya titip pada masyarakat, ayo kita rawat, karena ini jadi aset Grobogan,” ungkapnya..

Ganjar meminta masyarakat yang tinggal di daerah sekitar Api Abadi Mrapen untuk tidak melakukan pengeboran tanah sembarangan. Apabila membutuhkan air atau lainnya, apabila ingin mengebor tanah sebaiknya dikomunikasikan terlebih dahulu dengan Pemkab Grobogan.

Sebab, daerah sekitar api abadi Mrapen dikategorikan area rawan. Jika masyarakat kembali mengebor secara sembarangan tanpa izin dan tidak terkontrol, api abadi Mrapen akan kembali padam. 

Ganjar menyebutkan, setelah dikerahkannya ahli geologi, akan dilakukannya pembenahan teknis. Tidak hanya api abadi Mrapen dapat kembali hidup, masyarakat sekitar juga mendapatkan manfaat yang lebih dengan menggunakan sisa gas dari sumber api abadi Mrapen.

Menyalanya kembali Api Abadi Mrapen juga menumbuhkan harapan baru bagi Grobogan dan Jawa Tengah. Mengingat api abadi Mrapen sudah terkenal ke penjuru dunia dan telah digunakan sejumlah event olahraga nasional dan internasional.

Ganjar berharap, banyak event akan muncul setelah ini, sport tourism juga muncul sehingga kegiatannya bisa aktif kembali. 

Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, upaya penyalaan kembali Api Abadi Mrapen dilakukan dengan beberapa tahap. Diantaranya survei geolistrik untuk mencari sumber api baru, pelaksanaan pengeboran dan penemuan sumber gas dan api di dua titik dengan kedalaman 40 meter.

Cara tersebut dilakukan guna, menyuplai gas untuk Api Abadi Mrapen dapat tercukupi. Diprediksi Api Abadi Mrapen bisa hidup langgeng selama 40 tahun ke depan.

Perhitungan tersebut, prediksi minimal, dengan keoptimisan pihak ESDM api abadi Mprapen dapat menyala selama 60 tahun ke depan. Kemungkinan bisa lebih dari itu, jika masyarakat merawa api abadi Mrapen bersama sama.

WILDA HASANAH

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus