Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Dosen FKUI Jelaskan Perbedaan Pneumonia Biasa dengan Covid-19

Pneumonia pada Covid-19 diterapi dengan antivirus sebagai pengobatan kausal ditambah pengobatan tambahan lainnya.

16 November 2020 | 05.24 WIB

Pakar kesehatan dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Telly Kamelia. Kredit: ANTARA/Muhammad Zulfikar/am.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Pakar kesehatan dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Telly Kamelia. Kredit: ANTARA/Muhammad Zulfikar/am.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Telly Kamelia mengatakan ada perbedaan antara pneumonia biasa dengan peradangan paru-paru karena Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Tidak semua pneumonia adalah Covid-19. Pneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur. Sedangkan pneumonia pada Covid-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2," kata Dr Telly Kamelia, SpPD KP, FINASIM, FCCP, FACP, dalam siaran pers terkait Dies Natalis ke-71 FKUI yang diterima di Jakarta, Senin, 16 november 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perbedaan pneumonia umum dengan Covid-19 secara cepat, kata dia, akan membuat keputusan penanganan peradangan paru-paru oleh tenaga medis akan lebih tepat dan cepat.

Telly mengatakan prinsip pengobatan pneumonia adalah berdasarkan penyebab. Pneumonia pada Covid-19 diterapi dengan antivirus sebagai pengobatan kausal ditambah pengobatan tambahan lainnya, seperti klorokuin yang mudah ditemukan di Indonesia.

“Tetapi tetap yang terpenting adalah bagaimana mencegah agar tidak terkena pneumonia. Karena pada dasarnya, mencegah lebih baik dari mengobati," kata dia.

Sebelumnya, dokter spesialis paru dan pernapasan RS Pondok Indah-Bintaro Jaya, Feni Fitriani mengatakan dari sisi gejala, pneumonia Covid-19 sama seperti radang paru-paru biasa dengan ada demam, infeksi saluran pernapasan dengan gejala batuk kering, pilek, sesak napas dan lesu. Selain itu, napas penderita bisa tampak sangat cepat dari biasanya.

Peradangan paru-paru Covid-19, kata dia, bisa berlangsung selama 14 hari atau kurang dari itu.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus