Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satu lagi pesawat tempur Amerika Serikat mengalami celaka dan jatuh ke laut. Kali ini adalah jenis F/A-18F Super Hornet yang berpangkalan di kapal induk USS Theodore Roosevelt di perairan Pasifik Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pesawat tempur itu dilaporkan jatuh di Laut Filipina saat menjalani latihan terbang rutin untuk mengasah kemahiran pilot, Kamis pekan lalu, 18 Juni 2020. Angkatan Laut Amerika melaporkan dua kru dalam kokpit pesawat itu selamat dan sudah berhasil dievakuasi ke kapal. Kondisi keduanya disebut baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
U.S. Navy Institute News menduga kalau jet tempur nahas itu bagian dari VFA-154, 'Ksatria Hitam' dari Carrier Air Wing 11. Dalam insiden kecelakaan itu, kedua kru berhasil melontarkan diri dan dievakuasi dari laut menggunakan helikopter MH-60S Seahawk dari Skuadron Helikopter Tempur Laut HSC 8.
Pesawat itu adalah yang keempat yang jatuh dalam sebulan ini. Pada 15 Mei lalu, jet tempur F-22 Raptor jatuh di Pangkalan Udara Eglin. Selang empat hari, jet tempur F-35 Joint Strike juga jatuh di pangkala udara yang sama. Sedang pada 15 Juni giliran jet tempur Angkatan Udara F-15CEagle jatuh di Laut Utara dan menewaskan pilotnya.
Pesawat F/A-18F Super Hornet lepas landas dari dek penerbangan kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat USS Theodore Roosevelt di Laut Filipina, 18 Maret 2020. Ribuan tentara angkatan laut AS yang berada di kapal induk USS Theodore Roosevelt dievakuasi setelah ditemukan 93 pelaut positif virus Corona. Nicholas V. Huynh via REUTERS.
F/A-18 two-seat fighter ini mengisi kekuatan di atas USS Theodore Roosevelt--satu dari tiga kapal induk yang saat ini unjuk kekuatan di Pasifik Barat. Kapal induk ini bersama USS Nimitz dan USS Reagan seluruhnya berada di kawasan perairan itu setelah sejumlah kapal perang Amerika terpaksa diparkir akibat wabah virus corona Covid-19.
Kapal induk USS Roosevelt juga sempat dibelokkan ke pangkalannya di Guam pada 27 Maret setelah beberapa krunya terdiagnosa positif virus corona. Hingga kini, 1.156 awak kapal itu telah dites positif dan satu meninggal karena penyakit itu.
Roosevelt kembali berlayar meninggalkan Guam pada akhir Mei lalu. Kru yang tersisa diharuskan mengenakan masker, mensterilisasi area-area tertentu, dan saling menjaga jarak sosial. Sejauh ini, tidak ada indikasi perang di atas kapal itu terhadap wabah virus corona terkait dengan jatuhnya pesawat tempur di laut.
Setiap kapal induk Amerika biasanya berlayar dengan empat skuadron jet tempur. Masing-masing pasti memiliki satu di antara dua jenis single seat F/A-18E atau two seat F/A-18F Super Hornet.
POPULAR MECHANICS