Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona misterius mirip SARS telah menyebar di Cina dan membuat heboh dunia. Virus itu telah menginfeksi lebih dari 201 orang di Wuhan, Beijing, dan Shenzhen. Belum termasuk dua orang di Thailand dan seorang di Jepang. Mereka seluruhnya positif terinfeksi virus penyebab pneumonia tersebut--empat orang di antaranya meninggal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memastikan penyakit yang menyebar di Wuhan berasal dari virus dengan struktur genetik yang belum pernah diketahui sebelumnya. Virus itu masuk keluarga besar corona, penyebab flu biasa sampai yang serius seperti SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Arnaud Fontanet, Kepala Departemen Epidemiologi di Institut Pasteur, Paris, Prancis, mengatakan virus yang saat ini ramai diperbincangkan tersebut adalah yang ketujuh dalam keluarga virus corona yang pernah didapati menginfeksi manusia. Menurutnya, genetika virus yang sekarang (2019-nCoV) identik 80 persen dengan SARS .
Fontanet menuturkan, virus yang sekarang kelihatannya lebih 'lemah' daripada SARS. Tapi dia juga mengatakan bahwa, seperti juga SARS, virus ini bisa bermutasi dengan cepat. "Kami pikir sumbernya dari hewan ternak di pasar dan dari sana lalu melompat ke manusia," katanya seperti dikutip dari rte.ie yang terbit, Senin 20 Januari 2020.
Sedang WHO mengatakan, "Hewan kelihatannya sumber yang paling mungkin...dengan penularan antar manusia yang terbatas."
Terbaru, ketua tim peneliti yang ditunjuk pemerintah Cina, Zhong Nanshan, telah memberi konfirmasi bahwa 2019-nCov benar menular antar manusia. Ini menegaskan indikasi sebelumnya yang didapat dari kasus yang muncul sepanjang akhir pekan lalu di Wuhan. Otoritas setempat mengungkap kalau para pasien tak memiliki riwayat kontak dengan pasar makanan laut yang diyakini sebagai sumber penularan virus.
Pengetahuan ini memicu alarm semakin kencang karena kaitannya dengan SARS yang telah membunuh 349 orang di daratan Cina dan 299 lain di Hong Kong sepanjang 2002 dan 2003 lalu. Saat itu sebanyak 8.000 orang di dunia terinfeksi dan virus menyebar hingga ke-40 negara.
Peneliti di MRC Centre for Global Infectious Disease Analysis di Imperial College, London, Inggris, memperingatkan kalau jumlah kasus virus baru yang masih misterius di Wuhan kemungkinan amat besar, yakni hampir 1.700. Mereka juga meminta kemungkinan penularan antar manusia jangan disepelekan dan merekomendasikan pengawasan ketat di Cina sendiri.
WHO telah menyarankan setiap individu harus melindungi diri sendiri juga. Caranya, cuci tangan, menutup hidup saat bersin, memasak daging dan telur secara matang, serta menghindari kontak erat dengan hewan ternak atau liar.
BERBAGAI SUMBER