Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Ilmuwan Temukan Air Paling Murni di Dunia

Baru-baru ini ilmuwan dari Wina menciptakan air ultra murni.

28 Agustus 2018 | 07.30 WIB

Ilmuwan temukan air paling murni di dunia. Kredit: TU Wien/EurekaAlert
Perbesar
Ilmuwan temukan air paling murni di dunia. Kredit: TU Wien/EurekaAlert

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Wina - Para ilmuwan di Universitas Teknologi Wina pada 23 Agustus lalu mengumumkan bahwa mereka telah menciptakan setetes air yang paling murni di dunia, sebagaimana dilaporkan Live Science baru-baru ini.

Baca: Ilmuwan Ini Temukan Cara Identifikasi Pedofil Hanya dari Tangan
Baca: Ilmuwan Hidupkan Kembali Cacing Berumur 40.000 Tahun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pada dasarnya, seluruh air di muka bumi ini sangat mudah terkontaminasi, sehingga hampir tidak ada yang namanya air murni.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

May Nyman, seorang profesor kimia di Oregon State University, mengatakan bahwa air mengisap ion terlalu mudah dari lingkungan sekitarnya. "Air yang benar-benar murni tidak ada," kata Nyman.

Nyman menjelaskan bahwa air sangat "suka" melarutkan zat lain di dalam dirinya. Karena molekul air memiliki bentuk aneh, dengan dua nuklei hidrogen di satu ujung dan inti oksigen di ujung yang lain, masing-masing dengan muatan elektronik yang berbeda.

Molekul air menggunakan ikatan hidrogen bermuatan untuk berinteraksi dan melekat satu sama lain, tetapi mereka juga melekat pada molekul apa pun yang mendekati mereka. Itu membuat sangat mungkin bahwa air akan melarutkan sedikit obyek yang ditemuinya.

Nah, baru-baru ini ilmuwan dari Wina menciptakan air ultra murni. “Kami memiliki empat laboratorium di seluruh dunia yang mempelajari hal ini dan empat penjelasan berbeda untuk itu," kata Ulrike Diebold, seorang ahli kimia di Universitas Teknologi Wina.

Triknya adalah mulai dengan permukaan yang sangat bersih dan es murni, menurut Profesor Ulrike Diebold dari Institut Fisika Terapan Universitas Wina, sebagaimana dikutip Gizmodo. Anda juga membutuhkan ruang hampa udara, karena kontak dengan udara menimbulkan kotoran.

Simak artikel lainnya tentang ilmuwan di kanal Tekno Tempo.co.

LIVE SCIENCE | GIZMODO | M. ISA

 

 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus