Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Indonesia Kenalkan Cara Rehabilitasi Terumbu Karang ke Dunia

Organisasi yang bergerak di bidang rehabilitasi terumbu karang, Biorock Indonesia mengenalkan bagaimana cara merehabilitasi terumbu karang.

27 November 2018 | 07.00 WIB

Delegasi COA's bersama Ibu Armida Alishabana, Excutive Secretary UNESCAP (tengah) dan Peter Thomson dari UN Special Envoy for The OCEAN (kanan). (istimewa)
Perbesar
Delegasi COA's bersama Ibu Armida Alishabana, Excutive Secretary UNESCAP (tengah) dan Peter Thomson dari UN Special Envoy for The OCEAN (kanan). (istimewa)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi yang bergerak di bidang rehabilitasi terumbu karang, Biorock Indonesia mengenalkan bagaimana cara merehabilitasi terumbu karang dalam gelaran Asia Pacific Day of the Ocean. Lembaga ini hampir dua dekade bergerak dalam rehabilitasi terumbu karang di berbagai wilayah di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami memiliki pengalaman panjang serta metode efektif dalam menumbuhkan kembali terumbu karang dalam waktu yang lebih cepat," ujar perwakilan Biorock Indonesia Ricky Ismail Soerapoetra, dalam keterangan tertulis, Senin, 26 November 2018. Gelaran itu merupakan acara yang diselenggarakan oleh United Nation Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN-ESCAP). Asia Pacific Day of the Ocean di gelar di N Conference Center, Bangkok, Thailand pada 20 November 2018 lalu.

Asia-Pasifik, menurut UN-ESCAP, merupakan rumah bagi sebagian besar keragaman hayati dan ekonomi kelautan yang produktif. Dari perikanan hingga pariwisata berbasis maritim, laut menjadi sebuah sumber vital bagi kehidupan, lapangan pekerjaan, nutrisi hingga pertumbuhan ekonomi yang Berperan penting dalam kesimbangan iklim.

"Hal ini yang ingin dibagikan untuk menjadi sumbangan masukan bagi upaya perbaikan terumbu karang yang dilakukan di masa mendatang," ujar Ricky. "Ekosistem laut dan pantai merupakan lini terdepan pertahanan manusia dari badai dan banjir, serta sumber keanekaragaman hayati yang amat kaya bagi bumi."

Menurut data tarakhir dari tim Coral Reef Rehabilitation and Management Program (COREMAP) yang dilansir pada 2017, Indonesia memiliki luas terumbu karang mencapai 2,5 juta hektar, dengan kekayaan ragam karang mencapai 569 jenis dari 82 genus karang. Jumlah ini mencapai 67 % dari total 845 spesies karang di dunia.

Indonesia memiliki posisi penting di wilayah segitiga karang yang tersebar di perairan Indonesia, Malaysia, Papua New Guinea, Filipina, Kepulauan Solomon dan Timor Leste. Hal itu disepakati dalam program Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food (CTI-CFF) pada 2009 silam.

"Sebagai salah satu negara martimim terbesar di kawasan tersebut, Indonesia tentu saja merupakan penyumbang yang signifikan. Biorock Indonesia terus melakukan pendekatan untuk fokus pada komunitas yang secara langsung terkait dan terdampak oleh konsep Blue Economy," kata Ricky.

Simak artikel menarik lainnya seputar terumbu karang hanya di kanal Tekno Tempo.co.

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus