Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Jaga Ekosistem Laut, PT Timah Tenggelamkan 7.680 Terumbu Karang Buatan sejak 2016

PT Timah telah menenggelamkan 7.680 unit terumbu karang buatan selama 2016-2024, yang diklaim untuk memulihkan ekosistem laut.

14 Mei 2025 | 16.35 WIB

Sejumlah anggota komunitas Forum Peduli Supermonde memasukkan terumbu karang buatan berupa Rangka mobil VW rusak ke laut, di kawasan pantai Pulau Kodingareng Keke, Makassar. Aktivis lingkungan dan mahasisiwa yang tergabung dalam Forum Peduli Supermonde Artifical Wreck atau terumbu karang buatan merehabilitasi karang-karang di pesisir pantai  Pulau yang masuk kawasan Supermonde, yang rusak akibat penangkapan ikan menggunakan bom dan potasium.TEMPO/Iqbal Lubis
Perbesar
Sejumlah anggota komunitas Forum Peduli Supermonde memasukkan terumbu karang buatan berupa Rangka mobil VW rusak ke laut, di kawasan pantai Pulau Kodingareng Keke, Makassar. Aktivis lingkungan dan mahasisiwa yang tergabung dalam Forum Peduli Supermonde Artifical Wreck atau terumbu karang buatan merehabilitasi karang-karang di pesisir pantai Pulau yang masuk kawasan Supermonde, yang rusak akibat penangkapan ikan menggunakan bom dan potasium.TEMPO/Iqbal Lubis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Timah (Persero) Tbk. menenggelamkan 7.680 unit terumbu karang buatan (artificial reef) di wilayah operasionalnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan ini menjadi bagian dari inisiatif perusahaan untuk mendukung pemulihan ekosistem laut. “Medio 2016–2024, PT Timah telah menenggelamkan 7.680 unit artificial reef. Selain itu, perusahaan juga menenggelamkan 3.105 unit fish shelter dan 1.475 unit transplantasi karang,” kata Departement Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan, dalam keterangan resminya pada Rabu, 14 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ia menjelaskan rancangan struktur artificial reef tersebut menyerupai bentuk karang alami. Setelah turun ke dasar laut, ada harapan terumbu karang buatan tersebut menjadi habitat baru bagi berbagai biota laut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penenggelaman dilakukan secara bertahap dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, komunitas nelayan, dan akademisi.

Menurut Anggi, langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam menyeimbangkan kegiatan operasional pertambangan dengan pelestarian lingkungan. “Melalui reklamasi laut, khususnya penenggelaman artificial reef, perusahaan berupaya memastikan bahwa ekosistem laut tetap produktif dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh masyarakat pesisir,” ujarnya.

Selain menumbuhkan kembali habitat ikan, penenggelaman terumbu karang buatan juga diharapkan dapat mendorong perkembangan wisata bahari berbasis konservasi di masa mendatang.

Anggi menambahkan bahwa perusahaan terus memantau efektivitas terumbu karang buatan, termasuk pertumbuhan karang alami yang menempel serta kehadiran spesies ikan di sekitar area penenggelaman. “Selain menenggelamkan artificial reef, program reklamasi laut PT Timah juga mencakup restocking cumi, penanaman mangrove, pemasangan penahan abrasi, dan berbagai kegiatan lainnya,” tutup Anggi.



close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus