Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Indiana - Pemanasan global bisa dibilang adalah meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi meningkat 0,18 derajat Celsius selama seratus tahun terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1,1 hingga 6,4 derajat Celsius antara tahun 1990 dan 2100. Namun, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Dampak pemanasan global bisa saja terjadi secara regional maupun di seluruh permukaan bumi. Berbagai bencana bisa muncul, seperti badai dan topan. Karena itulah banyak negara mempersiapkan segalanya untuk menghadapi pemanasan global.
Negara mana yang paling siap? University of Notre Dame di Indiana, Amerika Serikat, membuat sebuah indeks penilaian (Norte Dame Global Adaptation Initiative atau ND-GAIN) tentang negara-negara yang siap menghadapi penamasan global. Tak hanya kesiapan infrastruktur, indeks ini juga memasukkan faktor pasokan makanan dan teknologi.
Mana saja negara-negara itu? Berikut daftarnya, seperti dilansir laman IFL Science, Maret lalu:
5. Inggris
Danau kecil menghiasi bagian depan Istana Buckingham di London, Inggris, 24 Juni 2015. Istana ini telah digunakan sebagai kediaman resmi keluarga kerajaan Inggris sejak tahun 1837. Pihak oposisi mengatakan Istana Buckingham bisa jadi tujuan wisata kalau para bangsawan tersebut pindah. Rob Stothard/Getty Images
Negara Kerajaan ini mendapatkan skor 0,783 dari 1. Posisi ini diraih Inggris sejak 2013.
4. Singapura
Pesta kembang api terlihat saat perayaan National Day Parade, yang berlangsung di Marina Bay. Singapura akan merayakan perayaan 50 tahun kemerdekaan pada 9 Agustus 2015, diadakan sejumlah pesta kembang api dan parade kendaraan tempur untuk menyambut datangnya hari kemerdekaan. Singapura, 1 Agustus 2015. Suhaimi Abdullah/Getty Images
Singapura merupakan satu-satunya negara dari Asia yang masuk lima besar dalam indeks ini. Negara tetangga Indonesia ini memiliki skor 0,877 dari 1.
3. Norwegia
Cahaya Northern Lights kehijauan nampak di langit Unstad, Lofoten, Norwegia pada tanggal 22 September 2015. Cahaya ini dikenal sebagai Aurora Borealis, adalah fenomena alam yang menerangi langit malam, terutama di wilayah Arktik. REUTERS/Mats G/Red Bull
Negara Skandinavia ini memang memiliki banyak kebijakan tentang emisi gas buang. Negara yang berada di zona Kutub Utara ini memiliki skor 0,844 dari 1.
Baca juga: Pemanasan Global, Puncak Kerusakan Bumi 2100
2. Selandia Baru
Seorang atlet bersantai di atas kayaknya setelah melewati air terjun di Tree Trunk Gorge, Selandia Baru. Dunia memperingati Hari Sungai Sedunia, pada 24 September 2017. Graeme Murray/Red Bull Content Pool
Menempati posisi kedua, Selandia Baru memiliki skor 0,885 dari 1. Negara yang berdekatan dengan Australia ini dianggap memiliki teknologi yang mumpuni dalam menghadapi pemanasan global.
1. Denmark
Bellevue, pantai terfavorit di atara pantai pantai yang ada di kopenhagen, Denmark. Pantai ini selalu dipadati wisatawan yang ingin berjemur saat datangnya musim panas. youtube.com
Denmark menempati urutan pertama dalam indeks ND-GAIN sepanjang 2002-2015 dengan nilai 0,856 dari 1. Negara Skandinavia ini dianggap telah memenuhi banyak aspek dalam menghadapi pemanasan global.
Simak artikel menarik lainnya tentang pemanasan global hanya di kanal Tekno Tempo.co.
IFL SCIENCE | UNIVERSITY OF NORTE DAME