Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pahlawan tanpa tanda jasa merupakan deskripsi yang paling sering diberikan baik oleh murid-murid maupun orang-orang secara umum kepada guru. Arti dari ungkapan tersebut adalah guru memiliki jasa yang begitu besar kepada muridnya hingga jasanya tidak sanggup dibalas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Atas kemuliaan dan jasanya, rupanya banyak calon mahasiswa baru di Indonesia tertarik untuk mengambil jurusan kuliah berbau pendidikan, salah satunya jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (jurusan PGSD).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sayangnya, di zaman yang kian modern ini, banyak bermunculan orang-orang dengan opini yang tidak diminta dan dinilai problematis. Salah satunya adalah pemilik status WhatsApp dalam salah satu kicauan di akun base @sbmptnfess.
Pengirim kicauan tersebut merupakan siswa yang baru saja lulus SMA sekaligus mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi negeri di jurusan PGSD. Ia mengungkapkan kesedihannya akan status WhatsApp milik temannya yang terkesan merendahkan profesi guru dan pilihannya untuk mengambil jurusan PGSD.
Pemilik status WhatsApp menekankan perbedaan gaji antara pekerja seks komersial, pelayan toko, pengendara ojek online, dan guru. Ia berpendapat bahwa guru mendapat gaji yang paling rendah (Rp 500 ribu per bulan) dibandingkan ketiga pekerjaan yang lain dan mengungkapkan bahwa, “guru adalah profesi hina dan rendahan”.
Melihat hal ini, netizen yang berada di kolom komentar meluapkan amarahnya atas konten yang mereka anggap kurang sopan.
Sebenarnya, apa itu jurusan PGSD dan apa yang akan dipelajari di jurusan ini?
Seperti namanya, PGSD berfokus pada pengajaran dan pelatihan mahasiswa untuk menjadi guru kelas yang mengajar berbagai mata pelajaran. Selain mengajar, guru SD juga akan melakukan berbagai kegiatan lain seperti menyusun rencana pengajaran, silabus, dan lembar kerja peserta didik, melakukan pengamatan pembelajaran, hingga merencanakan program tahunan (prota) dan program semester (promes).
Jika masuk pada permasalahan gaji, gaji guru SD berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan gaji guru SD honorer memang berbeda. Pemerintah sedang mengupayakan agar hak-hak guru honorer terpenuhi, contohnya upaya pengangkatan guru honorer sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Selain pembahasan mengenai gaji, banyak netizen yang berbagi pendapat dan pengalaman mereka. Sebagian besar berpendapat bahwa guru adalah pekerjaan mulia yang harus dihargai jerih payahnya dalam mendidik insan muda di Indonesia. Salah satu akun di kolom komentar dengan nama pengguna @shokineeds mengungkapkan, “Menjadi guru adalah panggilan hati, bukan permasalahan gaji.”
Jadi, bagaimana dengan Anda? Apakah PGSD merupakan jurusan kuliah impian anda? Banyak sekali anak-anak di Indonesia yang membutuhkan jasa seorang pengajar yang dapat mendidik dan mengajarkan mereka ilmu.
DINA OKTAFERIA
Baca juga: President University Buka Program PGSD