Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Kandungan Bir Ini Bisa Basmi Hama Lebah Madu

Salah satu kandungan utama bir, hops beta acids (HBAs), dapat memusnahkan hama pembunuh lebah.

24 Oktober 2015 | 05.20 WIB

Lebah Madu. en.wikipedia.org
Perbesar
Lebah Madu. en.wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Amerika Serikat - Amerika Serikat tengah mengalami krisis lebah madu sejak tahun 2014 lalu. Para peneliti akhirnya berhasil menemukan cara untuk mengatasi fenomena ini. Salah satunya, dengan memanfaatkan bahan utama yang terkandung dalam bir.

Kandungan tersebut adalah garam potasium dari hops beta acids (HBAs). Bahan ini sebenarnya merupakan pestisida alami yang berasal dari bunga tumbuhan hop. Seperti dilansir dari Thik Progress, 21 Oktober 2015 waktu setempat, HBAs berpotensi untuk membunuh hama tungau varra yang berbahaya bagi lebah madu.

Tungau varroa merupakan parasit penyebab utama kematian lebah madu pada musim dingin. Mereka menempel pada tubuh lebah, dan menghisap cairan tubuh mereka. Tungau ini juga menyebarkan virus penyakit sayap. Sayap lebah, terutama yang masih muda, akan menyusut dan tak bisa lagi digunakan. Selama ini, para petani lebah menggunakan cara tradisional, seperti menggosok lebah dengan bubuk gula untuk menjatuhkan tungau. Ada juga metode yang lebih efektif, dengan mengasapi sarang. Tapi, cara ini juga membunuh lebah yang tinggal di sarang tersebut.

Penelitian pada tahun 2012 menemukan, lebah yang dioleskan HBAs tak lagi terjangkiti tungau ini. Namun, nyawa lebah tak terancam sama sekali. Sarang-sarang yang dimasukkan potongan karbon yang mengandung HBAs ini juga tak terjangkiti tungau. Akhirnya, pekan ini, Departemen Agrikultur Amerika Serikat menyetujui penggunaan bahan ini untuk menjaga populasi lebah.

Pertimbangan persetujuan adalah, karena HBAs sudah terbukti aman. Bahan ini telah lama digunakan untuk membuat bir, juga mengawetkan daging, tanpa ada efek merusak lingkungan. Pemerintah Amerika Serikat berharap temuan ini dapat mengerem anjloknya populasi lebah madu. Sebab, penjualan hasil olahan lebah menyumbang US$ 15 milyar ke perekonomian Amerika Serikat.


Sejak April tahun lalu hingga tahun ini, banyak peternak lebah yang kehilangan 42,1 persen sarang lebah mereka. Angka ini melonjak dari rata-rata per tahun yang hanya 18,7 persen. Pengurangan populasi ekstrim bahkan terjadi pada musim panas, yang seharusnya menjadi masa subur lebah lantaran banyaknya bunga yang mekar. Tahun ini merupakan pertama kalinya angka kematian lebah di musim panas lebih tinggi ketimbang musim dingin. Selain tungau, penggunaan pestisida neonicotinoids diduga menjadi salah satu penyebab.


THINK PROGRESS | WHITE HOUSE | URSULA FLORENE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ursul florene

ursul florene

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus