Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak negara yang menangguhkan penerbangan dari Afrika bagian selatan karena varian baru virus corona yang mengkhawatirkan, varian Omicorn, yang memicu kekhawatiran serius di kalangan ilmuwan dan peneliti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Varian omicorn pertama kali dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari Afrika Selatan pada Rabu, 24 November 2021. Varian tersebut juga telah teridentifikasi di Botswana, Belgia, Hong Kong di Cina, dan Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
WHO pada Jumat, 26 November 2021, menyatakan bahwa varian terbaru B.1.1.529 dari SARS-CoV-2 itu akan menjadi "variant of concern". WHO telah meminta agar negara-negara meningkatkan upaya pengawasan dan pengurutan (sequencing).
Para ilmuwan masih belum dapat memastikan apakah antibodi yang ada akan bereaksi dengan baik terhadap varian Omicorn, yang memiliki 32 mutasi protein lonjakan.
Para ilmuwan Inggris pertama kali mengetahui galur (strain) baru ini pada Selasa, 23 November 2021, setelah sampel diunggah ke situs web pelacakan varian COVID-19.
Kepala penasihat medis Badan Keamanan Kesehatan Inggris telah memperingatkan bahwa varian Omicorn adalah varian "paling mengkhawatirkan yang pernah kami lihat," dengan tingkat penularan yang tidak tercatat sejak awal pandemi.
XINHUA | ANTARA
Baca:
Antisipasi Covid-19 Varian Omicorn, Guru Besar FKUI Usul 7 Hal
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.