Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Teknologi & Inovasi

Menengok Umur Amunisi dan Cara Menyimpannya

Amunisi kaduluwarsa akan dimusnahkan dengan melewati proses rumit. Berapa umur amunisi dan bagaimana cara menyimpannya?

15 Mei 2025 | 21.49 WIB

Ilustrasi Puluru. shutterstock.com
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi Puluru. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah ledakan terjadi ketika proses pemusnahan amunisi kadaluwarsa alias tidak layak pakai yang dilakukan Jajaran Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin, 12 Mei 2025 pukul 09.30 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Peristiwa tersebut menelan 13 orang korban jiwa termasuk warga sipil dan anggota TNI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, mengatakan pemusnahan amunisi ini secara prosedur baik pengecekan personel maupun lokasi telah dinyatakan aman.

"Pada awal kegiatan secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," kata Wahyu dalam keterangan pers yang dikutip dari Antara, Senin, 12 Mei 2025.  

Personel TNI AD lalu membuat dua lubang sumur untuk memusnahkan amunisi milik TNI AD dengan cara diledakkan menggunakan detonator. Awalnya pemusnahan amunisi berjalan dengan sempurna, namun pada pemusnahan berikutnya, kendati dilakukan dengan cara yang sama ledakan terjadi tanpa diprediksi. 

"Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang," kata dia.

Adapun, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memastikan amunisi yang hendak dimusnahkan adalah tidak layak pakai yang disebut sebagai afkir. Bahan-bahan peledak yang dimusnahkan itu merupakan barang milik TNI Angkatan Darat, tepatnya dari Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III, Pusat Peralatan TNI AD (Puspalad).

Lantas berapa lama umur simpan amunisi sampai kadaluwarsa? 

Umur Simpan Amunisi 

Dilansir dari Gunpros.com, amunisi modern dibuat untuk bertahan lebih lama daripada orang yang membelinya. Sebelumnya, amunisi mengandalkan bubuk hitam sebagai propelan untuk peluru. Namun, saat ini sebagian besar amunisi dibuat dengan bubuk tanpa asap, yang mampu bertahan jauh lebih lama. 

Amunisi berbahan dasar baja lebih rentan terhadap korosi daripada kuningan, meskipun baja dapat bertahan sangat lama jika disimpan dengan baik.

Beberapa amunisi modern disegel untuk melindungi dari korosi dan kelembaban. Paket yang sudah dibuka sebelumnya dapat dengan mudah disegel vakum jika diperlukan. Selubung logam penuh dan amunisi berlapis kuningan tidak rentan terhadap degradasi timbal dengan cara yang sama seperti hollow points. Namun, selama tidak terpapar kondisi ekstrem, amunisi modern dari semua jenis bisa bertahan seumur hidup.

Adapun, umur simpan amunisi sebagian besar bergantung pada kondisi penyimpanannya. Sebagian besar produsen menjamin bahwa amunisi mereka akan bertahan setidaknya selama satu dekade. Kendati demikian, amunisi dapat dengan mudah bertahan melebihi 10 tahun jika disimpan dalam kondisi ideal. 

Cara Menyimpan Amunisi

Dinukil dari Proarmory.com, berikut adalah cara menyimpan amunisi yang benar:

1. Simpan di tempat kering

Kelembaban adalah faktor utama dalam penurunan kualitas amunisi karena dapat menonaktifkan bubuk dan peluru yang membuat selubung logam berkarat, dan merusak peluru timbal. Ini menunjukan bahwa penurunan kualitas tidak melulu dari kontak air langsung atau perendaman. Karena itu, simpan amunisi di tempat yang kering dan terjaga dari kontak air. 

2. Simpan di tempat sejuk dan tidak panas

Hindari menyimpan amunisi dalam panas tinggi sebab dapat merusak propelan, mengurangi efektivitas peluru, atau menonaktifkannya sama sekali. Bahkan, suhu di atas 150 derajat celsius dapat menyebabkan peluru meledak. Meskipun suhu yang sejuk adalah yang ideal, sama pentingnya untuk menghindari perubahan suhu. Seperti gelas dingin di hari yang panas, perbedaan suhu menyebabkan kondensasi air dan penumpukan kelembaban.

3. Hindari kontak matahari langsung

Radiasi UV (sinar matahari) juga bisa merusak komponen amunisi seiring waktu, karena itu penting untuk menjauhkan amunisi dari jendela atau area lain yang menerima sinar matahari langsung. Simpan amunisi dalam tempat yang gelap seperti brankas yang menjadi pilihan ideal dan juga menambahkan lapisan keamanan tambahan.

4. Simpan dengan posisi yang benar

Amunisi yang ditempatkan secara tidak benar dapat mengalami deformasi, meskipun amunisi tahan lama dan bisa dipakai. Dalam jangka pendek, ini adalah salah satu faktor yang tidak penting tetapi dapat menyebabkan masalah dalam jangka waktu yang cukup lama. Maka penting untung diingat, simpan amunisi dengan ujung peluru menghadap ke atas.

Ananda Ridho Sulistya berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus