Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Ahli Arkeologi Indonesia Komisariat Daerah Jawa Timur memastikan kubur batu di kawasan hutan jati di Desa Tanggir, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, merupakan kubur batu dari zaman Megalitikum.
Kepala Bidang Pengembangan dan Pelestarian Budaya Disbudpar Bojonegoro Suyanto, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan, dari hasil survei, di lokasi setempat terdapat sedikitnya 10 kubur batu yang mengelompok, tapi ada juga kubur batu yang terpisah.
"Sesuai dengan hasil penelitian bahwa kubur batu di Desa Tanggir masih lengkap, ada isi jenazah manusianya, juga bekal kubur," ucapnya.
Kondisi itu, menurut Suyanto, berbeda dengan lokasi makam kubur batu di Desa Kawengan, Kecamatan Kedewan, yang jaraknya sekitar 15 kilometer dari lokasi temuan kubur batu di Tanggir, yang kebanyakan isinya sudah hilang.
"Temuan kubur batu di Tanggir ini merupakan temuan sejarah masa lalu yang lengkap. Tapi, kubur batu di Kawengan dan Tangir merupakan satu kesatuan," ucapnya, menegaskan.
Tim Ahli Arkeologi melakukan kegiatan survei untuk memetakan kubur batu yang ada di Jawa Timur, termasuk Bojonegoro. Selain itu, survei dilakukan untuk menentukan bahwa lokasi makam kubur batu itu masuk dalam cagar budaya yang harus dilindungi.
"Kubur batu di Desa Tanggir, Kecamatan Malo, pertama kali diketahui warga di desa setempat tanpa sengaja," tuturnya.
Suyanto menambahkan makam kubur batu di Desa Tanggir, Kecamatan Malo, itu masih ada kaitannya dengan "wong kalang" yang pernah hidup di daerahnya. Di zaman sejarah, "wong kalang" merupakan petugas karyawan kehutanan yang ditempatkan kerajaan di kawasan hutan.
Namun, kata Suyanto, "wong kalang" yang ada di kubur batu itu merupakan suku yang hidupnya di hutan.
"Mereka memilih lokasi makamnya di ketinggian karena beranggapan untuk mencapai nirwana lebih dekat," ucapnya.
Yang jelas, menurut dia, adanya temuan makam kubur batu di Desa Tanggir itu akan menambah obyek wisata alam "geoheritage" yang saat ini dirintis pemerintah kabupaten bekerja sama dengan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta.
"Makam kubur kalang di Tanggir akan menambah obyek wisata alam geoheritage yang sekarang dikembangkan pemkab," kata Suyanto.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini