Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Lebaran 2024 di Depan Mata, Bagaimana Ancang-ancang Pemantauan Hilal?

BMKG bersiap mengamati hilal bersama sejumlah organisasi massal. Posisi bulan sabit menentukan 1 Syawal 2024.

8 April 2024 | 17.00 WIB

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Perbesar
Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) akan mengamati penampakan hilal bersama sejumlah organisasi publik di Observatorium Bosscha Lembang, Bandung Barat pada Selasa, 9 April 2024. Posisi bulan sabit akan menandai 1 Syawal yang menjadi penentu Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Besok (Selasa) mulai bersiap dari jam empat sore,” kata Staf Divisi Pendidikan dan Penjangkauan Publik Observatorium Bosscha, Yatny Yulianti pada Senin, 8 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lokasi pemantauan hilal itu berada di area barat komplek Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB). Selain di Lembang, Yatny menyebut hilal juga diamati oleh tim di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, mengatakan rukyat hilal dipantau dengan teleskop atau teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi. Data yang diperoleh akan langsung dikirim ke server BMKG Pusat, kemudian disimpan dan disebarluaskan secara daring melalui laman hilal BMKG. 

“Saat pengamatan dilaksanakan, kecerlangan cahaya hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi bulan di ufuk barat,” ujar Rahayu.

Merujuk beberapa data astronomi dari BMKG, ketinggian hilal di Kabupaten Bandung Barat sekitar 6 derajat. Adapun elongasi hilal tersebut 9,67 derajat, fraksi iluminasi 0,60 persen, dan umur bulannya 16,50 jam. Waktu terbenam matahari adalah pada 17.50 WIB, sedangkan bulan menyusul pada 18.19 WIB. 

Cuaca di Lembang pada pagi hari pengamatan hilal besok dperkirakan cerah berawan. Data prakiraan cuaca itu menunjukkan potensi hujan berintensitas sedang pada siang hari, disambung hujan ringan pada malam hari. “Sehingga hilal berpotensi tidak dapat teramati,” ujar Rahayu.

Meski begitu, tim pemantau masih merangkum data hilal awal dan rekor hilal oleh BMKG, keilmuan astronomi, serta data prakiraan cuaca. Tim masih optimistis bahwa hilal awal Syawal 1445 Hijriah bisa teramati. Syaratnya adalah kondisi cuaca cerah dan tidak tertutup awan maupun objek langit lainnya.

 

 

Yohanes Paskalis

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus