Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) akan mengamati penampakan hilal bersama sejumlah organisasi publik di Observatorium Bosscha Lembang, Bandung Barat pada Selasa, 9 April 2024. Posisi bulan sabit akan menandai 1 Syawal yang menjadi penentu Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Besok (Selasa) mulai bersiap dari jam empat sore,” kata Staf Divisi Pendidikan dan Penjangkauan Publik Observatorium Bosscha, Yatny Yulianti pada Senin, 8 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lokasi pemantauan hilal itu berada di area barat komplek Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB). Selain di Lembang, Yatny menyebut hilal juga diamati oleh tim di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, mengatakan rukyat hilal dipantau dengan teleskop atau teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi. Data yang diperoleh akan langsung dikirim ke server BMKG Pusat, kemudian disimpan dan disebarluaskan secara daring melalui laman hilal BMKG.
“Saat pengamatan dilaksanakan, kecerlangan cahaya hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi bulan di ufuk barat,” ujar Rahayu.
Merujuk beberapa data astronomi dari BMKG, ketinggian hilal di Kabupaten Bandung Barat sekitar 6 derajat. Adapun elongasi hilal tersebut 9,67 derajat, fraksi iluminasi 0,60 persen, dan umur bulannya 16,50 jam. Waktu terbenam matahari adalah pada 17.50 WIB, sedangkan bulan menyusul pada 18.19 WIB.
Cuaca di Lembang pada pagi hari pengamatan hilal besok dperkirakan cerah berawan. Data prakiraan cuaca itu menunjukkan potensi hujan berintensitas sedang pada siang hari, disambung hujan ringan pada malam hari. “Sehingga hilal berpotensi tidak dapat teramati,” ujar Rahayu.
Meski begitu, tim pemantau masih merangkum data hilal awal dan rekor hilal oleh BMKG, keilmuan astronomi, serta data prakiraan cuaca. Tim masih optimistis bahwa hilal awal Syawal 1445 Hijriah bisa teramati. Syaratnya adalah kondisi cuaca cerah dan tidak tertutup awan maupun objek langit lainnya.