Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Mars Disebut Hangat & Basah, Inikah Tanda-tanda Kehidupan?

Sebuah kawah raksasa di Mars diperkirakan pernah menjadi sumber kehidupan mikroba.

28 Oktober 2015 | 21.48 WIB

Foto bentuk aneh diduga beruang di planet Mars. Express.co.uk
Perbesar
Foto bentuk aneh diduga beruang di planet Mars. Express.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, California - Sebuah kawah raksasa di Mars diperkirakan pernah menjadi sumber kehidupan mikroba. Curiosity, wahana penjelajah permukaan planet milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), menemukan petunjuk bahwa kawah kering kerontang itu tadinya adalah danau raksasa yang dipenuhi air. Kawah Gale yang dijelajahi Curiosity itu diprediksi telah menyokong kehidupan mikroorganisme di Mars selama jutaan tahun.

Diluncurkan pada November 2011, Curiosity mendarat di Mars pada Agustus 2012 setelah menempuh jarak 563 juta kilometer. Robot penjelajah seukuran mobil mini itu menyusuri permukaan Mars, mencari bukti adanya kehidupan di planet tandus tersebut. Wahana itu lalu diarahkan untuk mempelajari bukti-bukti penyokong kehidupan di kawah Gale yang lebarnya mencapai 154 kilometer.

Gale saat ini hanyalah kawah kering berbatu-batu. Namun, pada zaman purba di Mars, kawah itu adalah danau yang menjadi lokasi penumpukan sedimentasi. Berangsur-angsur tumpukan sedimentasi itu membentuk Gunung Sharp yang menjulang hingga 5,5 kilometer dari pusat kawah.

Kepala Program Eksplorasi Mars NASA Michael Meyer menyatakan ada petunjuk kuat bahwa kawah itu pendukung bentuk kehidupan sederhana. "Danau itu cukup besar sehingga bisa bertahan jutaan tahun. Ini waktu yang cukup bagi kehidupan untuk berkembang, dan sedimentasi itu punya cukup waktu pula sehingga akhirnya menyusun Gunung Sharp," kata Meyer seperti dikutip dari laman berita Space.

Kondisi kawah Gale menunjukkan Mars adalah tempat yang sama sekali berbeda dengan 3,5 miliar tahun silam. Ashwin Vasavada, anggota tim Curiosity dari Laboratorium Propulsi Jet NASA di Pasadena, mengatakan Mars dulu mungkin sebuah tempat yang hangat, basah, dan memiliki atmosfer tebal.

Namun pemodelan cuaca belum bisa menunjukkan bagaimana kondisi itu bisa bertahan dalam jangka panjang. "Mungkin yang terlihat adalah hasil dari iklim basah dan hangat yang singkat bisa tercipta akibat aktivitas vulkanis, perubahan orbit, atau hantaman asteroid raksasa," kata Vasavada. "Semuanya aktif saat gunung Sharp terbentuk."

Para peneliti penasaran dengan asal-usul dan proses evolusi Gunung Sharp sejak sebelum Curiosity diluncurkan. Curiosity mencapai kaki gunung itu setelah menempuh perjalanan selama 14 bulan. Observasi yang dilakukan wahana itu mulai membuka tabir misteri gunung tersebut. Di beberapa lokasi yang dipotret Curiosity, peneliti menemukan ada lapisan sandstone yang miring ke arah Gunung Sharp. Di bumi, lapisan seperti itu biasa dijumpai di delta-delta sungai yang berujung ke danau.

SPACE | NASA | DISCOVERY | AMRI MAHBUB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amri Mahbub

Amri Mahbub

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus