Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Mengenang Tragedi 9/11, Hoax Rudal F-16 Hajar Pesawat Flight 93

Sepanjang dua dekade ini rakyat Amerika Serikat melawan hoax yang menyebar berbagai teori konspirasi tentang jatuhnya para korban tragedi 9/11.

14 September 2021 | 06.00 WIB

Pesawat Boeing 757-200 bernomor registrasi N591UA, yang dibajak teroris dalam penerbangan United Airlines Flight 93, pada 11 September 2001. MacMax/Wikipedia
Perbesar
Pesawat Boeing 757-200 bernomor registrasi N591UA, yang dibajak teroris dalam penerbangan United Airlines Flight 93, pada 11 September 2001. MacMax/Wikipedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Rakyat Amerika baru saja mengenang dua dekade serangan teroris yang terjadi pada 11 September 2001, atau yang dikenal sebagai tragedi 9/11. Sepanjang periode itu pula mereka melawan hoax yang menyebar berbagai teori konspirasi tentang jatuhnya para korban.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Di antaranya adalah teori konspirasi seputar jatuhnya pesawat penerbangan domestik United Airlines Flight 93 beserta 44 penumpang dan awaknya di Pennsylvania. Ini adalah korban di luar serangan yang mengarah ke Menara World Trade Center di Manhattan, New York, dan Pentagon di Arlington County, Virginia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teori konspirasi yang berkembang di antaranya menyebutkan pesawat yang dibajak empat teroris di antara para penumpangnya itu rontok ke Bumi karena rudal pencari panas milik jet tempur F-16 ataupun pesawat putih yang misterius. Pesawat Unites Airlines 93 adalah satu-satunya dari empat pesawat sipil yang dibajak yang tak mampu mencapai targetnya: Capitol Hill, gedung parlemen Amerika Serikat di Washington.

Teori konspirasi itu berkembang sekalipun suara rekaman dari kokpit yang menjadi bagian dari kotak hitam pesawat itu mengindikasikan kalau para penumpang lainnya di United Air Flight 93 bersatu menyerang para pembajak. Teroris akhirnya menjatuhkan pesawat jenis Boeing 752-222 turun dekat Shanksville, sebuah kota di sebelah barat daya Pennsylvania.

Berikut ini hasil cek faktanya,


KLAIM 1:

Sedikitnya enam saksi mata mengatakan melihat pesawat jet putih kecil terbang rendah di atas Shanksville, tak lama setelah pesawat United Flight 93 jatuh. BlogD.com berteori kalau pesawat jatuh, “karena rudal yang ditembakkan dari jet tempur, atau via sebuah serangan elektronik oleh pesawat yang dilaporkan terlihat dekat lokasi beberapa menit setelah Flight 93 jatuh."

WorldNetDaily.com menguatkan teori itu bahwa tak lama setelahnya FBI mulai menyerang para saksi mata itu dengan disinformasi yang dinilainya paling tak masuk akal, menuding apa yang dilihat itu adalah pesawat jet pribadi terbang di ketinggian 34 ribu kaki atau lebih dari 10 ribu meter. FBI disebut WorlNetDaily meminta pesawat jet itu turun ke ketinggian 5.000 kaki dan mencoba mencari lokasi jatuh pesawat. “Padahal untuk turun di antara ketinggian itu butuh sekitar 20 menit.”

FAKTA:

Benar ada satu pesawat jet yang tampak terbang di lokasi—sebuah pesawat jet carteran jenis Dassault Falcon 20 milik VF Corp dari Greensboro, North Carolina, sebuah perusahaan apparel yang memasarkan antara lain jeans Wrangler. Pesawat jet ini sedang terbang ke Bandara Johnstown-Cambria, berjarak 20 mil arah utara Shanksville.

Lokasi jatuhnya pesawat United Airlines 93 di Somerset County, Pennsylvania pada 11 September 2001. Foto: U.S. Federal Government/Wikipedia

Menurut David Newell, Direktur Aviasi dan Travel di VF, otoritas penerbangan federal (FAA) di Cleveland mengontak kopilot Yates Gladwell ketika jet Falcon berada pada ketinggian sekitar 3-4 ribu kaki. “Bukan 34 ribu,” katanya menepis disinformasi atau hoax yang beredar, sambil menambahkan kalau pesawat saat itu sudah mulai turun untuk persiapan mendarat di Johnstown.

“FAA meminta mereka untuk menyelidik dan mereka melakukannya. Mereka turun hingga ketinggian 1500 kaki ketika mereka berputar. Mereka melihat lubang di bawah dengan asap ke luar darinya. Mereka melaporkan lokasinya lalu melanjutkan penerbangan.”

Gladwell mengkonfirmasi kronologis itu tapi, mencemaskan perundungan oleh para pelaku penebar teori konspirasi seputar serangan teroris 11 September 2001, dia meminta keterangannya tak dikutip secara langsung.

KLAIM 2:

Satu mesin pesawat United Airlines Flight 93 ditemukan di lokasi cukup jauh dari lokasi pesawat jatuh. Teori yang kedua ini mengutip keterangan Lyle Szupinka, seorang anggota polisi di lokasi pesawat jatuh, di Pittsburgh Tribune-Review. Tanpa bukti pendukung, sebuah unggahan di Rense.com menambahkan teori itu begini: "Bodi utama mesin ... yang ditemukan beberapa mil jauhnya dari puing-puing utama mirip dampak serangan rudal pencari panas.”

FAKTA:

Para pakar yang berada di lokasi mengatakan sebuah kipas (fan) mesin ditemukan di hamparan di bawah bukit yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat. Jeff Reinbold dari National Park Service yang bertanggung jawab untuk United Airlines Flight 93 National Memorial, mengkonfirmasi arah dan jarak hamparan tanah datar itu dari lokasi jatuhnya pesawat hanya sekitar 300 yard atau sekitar 274 meter ke arah selatan. Artinya, lokasi jatuh onderdil masih di arah penerbangan pesawat.

“Tidak aneh untuk sebuah mesin terpental saat jatuh di darat,” kata Michael K. Hynes, seorang ahlia analisis kecelakaan pesawat yang ikut menyelidiki sebab pesawat TWA Flight 800 jatuh di luar New York City pada 1996. "Ketika Anda memiliki kecepatan sangat tinggi, 500 mil per jam atau lebih dari itu, untuk sesuatu yang menghunjam ke daratan, hanya perlu beberapa detik saja untuk terpental-pental dan sampai ke jarak 300 yard.”

KLAIM 3:

Pada February 2004, pensiunan kolonel di Angkatan Darat Amerika, Donn de Grand-Pre, mengatakan dalam sebuah diskusi di radio bahwa United Airlines Flight 93 ditembak jatuh jet tempur dari North Dakota Air Guard. “Saya tahu pilotnya yang menembakkan dua rudal untuk menjatuhkan Flight 93,” katanya. LetsRoll911.org, mengutip de Grand-Pre, mengidentifikasi pilot itu adalah Mayor Rick Gibney dan rudal jenis Sidewinder ditembakkan pukul 09.58 waktu setempat.

FAKTA:

Mengaku tak ingin menanggapi tuduhan yang tidak penting, Gibney menolak berkomentar. Menurut juru bicara Air National Guard, David Somdahl, Gibney benar menerbangkan F-16 pada pagi itu—tapi bukan ke kawasan seputaran Shanksville. Jet tempur itu lepas landas dari Fargo, North Dakota, dan terbang ke Bozeman, Montana, untuk menjemput Ed Jacoby Jr., direktur Kantor Manajemen Kedaruratan Negara Bagian New York. Gibney lalu menerbangkan Jacoby ke Albany, New York, biar dapat mengkoordinir 17 ribu petugas penyelamat di negara bagian itu dalam penanggulangan tragedy serangan 11 September.

Foto 9 September 2018 menunjukkan orang-orang yang menghadiri upacara peringatan berdiri di sekitar Menara Suara di Flight 93 National Memorial di Shanksville, AS, di mana menara berisi 40 lonceng angin mewakili 40 penumpang dan awak pesawat--di luar empat pembajak--yang tewas dalam kecelakaan dalam serangan teroris 11 September 2001. (Foto AP / Keith Srakocic, Kolam, File)

Jacoby membenarkan peristiwa pada hari itu ketika dia dijemput menggunakan jet tempur F-16 dan terbang ke Albany. Dia marah dengan tuduhan yang diarahkan kepada Gibney telah menembak jatuh pesawat Flight 93 yang disebutnya sebagai hoax. "Saya kesal sekali karena publik telah disesatkan,” katanya.

POPULAR MECHANICS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus