Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Misteri Planet Mars: Uji Lab Meteorit Ungkap Kondisi Airnya  

Ilmuwan mengungkap kondisi air dan setiap kehidupan yang pernah
ada di Mars.

5 Oktober 2015 | 15.07 WIB

Foto Planet Mars menunjukkan kawasan Terra Meridiani terlihat dalam gambar NASA. NASA akan mengumumkan temuan baru dari eksplorasi Mars selama jumpa pers tanggal 28 September di Washington. REUTERS/NASA/Greg Shirah
material-symbols:fullscreenPerbesar
Foto Planet Mars menunjukkan kawasan Terra Meridiani terlihat dalam gambar NASA. NASA akan mengumumkan temuan baru dari eksplorasi Mars selama jumpa pers tanggal 28 September di Washington. REUTERS/NASA/Greg Shirah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, San Diego - Uji laboratorium dari meteor ALH84001 menemukan informasi baru soal planet Mars. Ilmuwan mengungkap kondisi air dan setiap kehidupan yang pernah ada di Mars. "Mineral dalam meteorit bercampur dengan kimia kuno di planet ini," kata Robina Shaheen, pemimpin studi ini, seperti dikutip dari Live Science. (lihat video: Temuan Air Mengalir, Planet Mars Layak Huni?)

Miliaran tahun lalu, serangan asteroid menimpa Mars. Ada sejumlah material planet ini yang terlempar ke angkasa dan menjadi meteor. Salah satunya dideteksi ilmuwan sebagai meteor ALH84001 yang jatuh ke Bumi, dan ditemukan di Allan Hills, Antartika, pada 1984. Robina Shaheen dan ilmuwan dari University of California di San Diego, NASA, dan Smithsonian Institution, yang melakukan riset, menuliskannya dalam jurnal Proceeding National Academy of Sciences.

Baca juga:
Anggota DPR Dilaporkan ke Polda karena Pukuli Pembantunya
Ini Kata Taufik Jika Budiman Sujatmiko Lawan Ahok pada 2017


Batu Mars yang bentuknya mirip kentang ini merupakan meteorit tertua dari Mars yang dimiliki bumi. Menurut Shaheen, jumlah karbonat bervariasi, bergantung pada sumber karbon dan atom oksigen di dalam batu. Kelimpahan jumlah relatif isotop ini membentuk tanda tangan kimia yang secara ilmiah bisa dianalisis.

Atmosfer Mars sebagian besar berupa karbon dioksida, tapi juga mengandung ozon. Jumlah isotop oksigen dalam ozon tersebut aneh. "Ketika ozon bereaksi dengan karbon di atmosfer, mereka menghasilkan molekul baru," ujar Mark Thiemens, anggota penelitian.
Selanjutnya, NASA mengumumkan potensi kehidupan di Mars...

Tingkat keanehan isotop dalam karbonat mencerminkan berapa banyak air dan ozon hadir ketika molekul terbentuk. "Ini merupakan catatan iklim 3,9 miliar tahun lalu, yang terkunci dalam mineral," ujar Thiemens. Semakin banyak air, dia menambahkan, semakin kecil sinyal ozon.

Tim mengukur sinyal ozon yang dikandung dalam karbonat meteorit. Hasilnya, meskipun Mars memiliki air saat itu, lautan luas tidak ada. Sebaliknya, lanskap planet merah tersebut memungkinkan untuk memunculkan laut kecil.

Campuran isotop karbon juga menunjukkan mineral yang berbeda dalam meteorit memiliki asal-usul terpisah. ALH84001 ditempatkan dalam tabung kecil karbonat. Lantas peneliti pun melihat bukti potensi kehidupan mikroba.

Baca juga:
Gaya Kades Salim Kancil: Rumah Mewah hingga Pajero Sport
7 Kebiasaan Wanita yang Berdampak Buruk pada Kesehatan

Pada 16 Desember 2014, NASA juga mengumumkan potensi kehidupan di Mars dalam bentuk metana yang diendus oleh Curiosity Rover. Dengan mengukur isotop, para ahli kimia menemukan karbonat hilang dalam karbon-13 dan diperkaya dengan oksigen-18. Artinya, atmosfer Mars pada era tersebut memiliki jauh lebih sedikit karbon-13 daripada yang ada pada zaman sekarang.

Perubahan jumlah relatif isotop karbon dan oksigen juga dapat terjadi melalui kehilangan luas atmosfer Mars. "Kami sekarang memiliki wawasan yang lebih dalam dan spesifik ke dalam sistem oksigen dan air pada awal tata surya," kata Thiemens.

PROCEEDING NATIONAL ACADEMY OF SCIENCES | LIVE SCIENCES | AMRI MAHBUB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amri Mahbub

Amri Mahbub

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus