Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Pencairan Es Bikin Waktu Sehari Jadi Lebih Lama  

Fenomena pencairan es dan gletser membuat planet bumi berputar lebih lambat sehingga durasi waktu bertambah.

14 Desember 2015 | 18.00 WIB

Greenland. AP/Brennan Linsley
Perbesar
Greenland. AP/Brennan Linsley

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Amerika - Kenaikan suhu membuat gunung es dan gletser di Kutub Utara dan Selatan mencair. Fenomena ini membuat planet bumi berputar lebih lambat sehingga mengubah durasi waktu sehari.

Dalam penelitian yang dilakukan sejumlah peneliti dari Harvard, perubahan waktu sudah terasa saat ini bila dibandingkan dengan abad yang lalu. “Waktu kita lebih panjang satu milidetik,” kata ketua tim peneliti Jerry Mitrovica, seperti dilansir dari Science Advances, Sabtu, 12 Desember 2015.

Penyebab pergeseran waktu dan sumbu ini adalah bertambahnya jumlah air. Gletser dan es yang mengalir terdistribusi ke laut dan samudera di seluruh bumi. Saat aliran ini terjadi, bagian tengah bumi menjadi sedikit lebih lebar. Jarak tambahan inilah yang membuat bumi memperlambat putarannya--seperti seorang peselancar es yang melambatkan putarannya dengan merentangkan tangan.

Selain perlambatan waktu, ternyata sumbu bumi telah bergeser. Kutub Utara diperkirakan telah bergeser 1 sentimeter abad ini.



Sebelumnya, seorang oseanografer bernama Walter Munk pernah menyampaikan persoalan ini 13 tahun lalu. Saat itu, Munk mengatakan waktu saat ini terpengaruh oleh akhir Zaman Es sekitar 5.000 tahun lalu. Kenaikan permukaan laut saat itu telah mencapai 2 milimeter dan menambah bobot serta menggeser sumbu bumi. Lama rotasi bumi saat ini dan masa itu, menurut dia, telah berbeda.

Tim Mitrovica menyempurnakan penelitian Munk ini. Mereka mengukur kecepatan rotasi bumi dengan membandingkan jarak antarbintang dengan planet ini, juga orbit satelit. Mitrovica mengatakan perubahan rotasi bumi akan mempengaruhi satelit-satelit yang ada.

Perlambatan waktu putar bumi tak menunjukkan tanda-tanda akan berkurang. Tahun ini, kenaikan tinggi permukaan laut meningkat di atas 3 milimeter, dengan volume gletser yang berkurang 15 persen. Tim memprediksi keadaan akan lebih parah pada 2100, ketika 85 persen gletser akan menghilang.

Dampaknya, dalam 100 tahun ke depan, bumi akan mendapat tambahan waktu 5 milidetik dalam sehari. “Memang orang-orang tak akan heboh karena perlambatan beberapa milidetik. Tapi fenomena ini menjadi rekam jejak tentang apa yang telah manusia lakukan terhadap alam,” kata Mitrovica.

GIZMODO | SOUTH CHINA MORNING POST | URSULA FLORENE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ursul florene

ursul florene

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus