Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Produk Kalung Antivirus Corona, antara Eucalyptus dan Shut Out

Kontroversi yang mengiringi produk kalung antivirus dari minyak Eucalyptus ini mengingatkan kepada produk Virus Shut Out.

4 Juli 2020 | 20.57 WIB

Kementerian Pertanian meluncurkan inovasi rangkaian produk antivirus berbahan eukaliptus yang dinilai mampu menangkal penyebaran virus corona. Kredit: Kementerian Pertanian/Antara
Perbesar
Kementerian Pertanian meluncurkan inovasi rangkaian produk antivirus berbahan eukaliptus yang dinilai mampu menangkal penyebaran virus corona. Kredit: Kementerian Pertanian/Antara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Balitbangtan Kementan) bekerja sama dengan swasta memproduksi secara komersil antivirus berbasis tanaman Eucalyptus. Di antara produk itu adalah kalung antivirus corona yang saat ini ramai diperbincangkan di media sosial karena seakan bisa untuk melindungi dari infeksi virus corona Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Adanya produk antivirus ini, diharapkan bisa memberikan berkontribusi terhadap penekanan penyebaran Covid-19," katanya Kepala Balitbangtan Kementan, Fadjry Djufri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti diketahui hasil pengujian minyak Eucalyptus sebagai antivirus corona yang pernah dilakukan Balai Penelitian Rempah dan Obat Kementerian Pertanian baru sampai fase in vitro atau uji sel di laboratorium. Itu pun tidak dilakukan terhadap infeksi SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19.

"Tahapan terkini dari pengujian Eukaliptus sudah sampai molecular docking, mencocokkan ke virus, dan sudah pula diuji pada sel terinfeksi virus itu di laboratorium (in vitro). Hasil uji in vitro, 60 hingga 80 persen virusnya mati. Tapi memang virusnya bukan (penyebab) Covid-19, baru dicoba ke virus corona lain," bunyi pernyataan atas hasil penelitian tersebut pada awal Mei lalu.

Kontroversi yang mengiringi produk kalung antivirus dari minyak Eucalyptus ini mengingatkan kepada produk Virus Shut Out yang sempat menarik perhatian masyarakat di awal pandemi Covid-19. Produk ini juga dikenakan sebagai kalung dan diklaim bisa melindungi penggunanya dari virus patogen selama 30 hari per produk.

"ORIGINAL JAPAN 1000% . Produk yang lagi booming di Jepang. Dipakai di leher seperti pakai lanyard / tag, ampuh mengusir virus selama 30 hari. Melindungi virus dari jarak 1-2m . COCOK U/ ANAK” maupun DEWASA," bunyi penggalan iklannya viral di grup percakapan.

Produk Virus Shut Out yang dilarang masuk Amerika Serikat karena dianggap disinfektan ilegal. Istimewa

Di sana disebutkan kalau Virus Shut Out adalah perangkat perlindungan pribadi anti-virus dan anti-bakteri. Cara kerjanya, melepaskan konsentrasi rendah klorin dioksida untuk menghilangkan kuman dan virus di udara sekitarnya dengan jarak 1-2 meter.

Namun produk itu dikecam dan dilarang di sejumlah negara termasuk Amerika Serikat. Alasannya, produk yang digolongkan sebagai pestisida itu belum teruji. "EPA tidak akan menolerir perusahaan penjual disinfektan ilegal dan yang membuat klaim-klaim kesehatan publik sesat atau palsu selama krisis pandemik seperti sekarang," bunyi pernyataan Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, Rabu 25 Maret 2020.

Sejumlah pakar bidang virologi dan imunologi juga mengingatkan kalau produk kalung berisi klorin dioksida itu, 'menipu'. Alat itu tidak akan bisa melumpuhkan virus yang menyerang dan sudah masuk saluran pernapasan seperti perilaku virus corona

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus