Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Skrining TBC Besar-besaran Ungkap Indonesia Nomor 2 Setelah India di Dunia

Kementerian Kesehatan mengungkap telah mendeteksi lebih dari 700 ribu kasus tuberkulosis (TBC) sepanjang 2022.

1 April 2023 | 08.15 WIB

Warga saat melakukan pemeriksaan Rontgen Thorax saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Warga saat melakukan pemeriksaan Rontgen Thorax saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengungkap telah mendeteksi lebih dari 700 ribu kasus tuberkulosis (TBC) sepanjang 2022. Angka tersebut merupakan tertinggi sejak TBC menjadi program prioritas nasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat kedua tertinggi di dunia setelah India. Negara itu mencatatkan hampir sejuta kasus, tepatnya 969 ribu kasus dengan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan Global TB Report 2022 jumlah kasus TBC terbanyak di dunia menjangkiti kelompok usia produktif terutama pada usia 25-34 tahun. Di Indonesia, jumlah kasus TBC terbanyak yaitu pada kelompok usia 45-54 tahun yang masih tergolong produktif.

Kementerian Kesehatan mengklaim, deteksi hampir sejuta kasus buah dari surveilans gencar. “Pendeteksian adalah langkah awal untuk bisa mengobati pasien dengan TBC, sehingga tahun 2022 dilakukan deteksi TBC besar-besaran,” ujar Mohammad Syahril, juru bicara Kementerian Kesehatan, dalam keterangan tertulis 30 Maret 2023.

Ia menjelaskan bahwa Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah meminta seluruh jajaran kesehatan untuk memprioritaskan pencarian para penderita TBC. Targetnya, 90 persen dari jumlah itu dapat terdeteksi 2024. "Maka upaya skrining besar-besaran sudah dimulai sejak 2022."

Selain itu, Kementerian Kesehatan menyatakan sudah membuat protokol yang baru, kerja sama dengan berbagai asosiasi dan organisasi profesi. Termasuk juga mendorong dana Global Fund yang disalurkan ke provinsi, kabupaten dan kota agar terealisasi lebih cepat.

Sumber dana didapat antara lain dari kerja sama Indonesia dan Uni Emirat Arab yang diteken pada 14 November 2022. UEA memberikan hibah berupa Financial Aid sebesar US$ 10 juta untuk mendukung program pencegahan tuberkulosis di Indonesia.

Syahril menjelaskan, penemuan kasus sedini mungkin dan pengobatan secara tuntas sampai sembuh merupakan salah satu upaya yang terpenting dalam memutus penularan TBC di masyarakat. Angka keberhasilan pengobatan TBC sensitif obat di Indonesia pada 2022 sebanyak 85 persen. Sementara angka keberhasilan pengobatan TBC resisten obat 55 persen. 

Dalam Strategi Nasional Eliminasi TBC yang tertuang pada Perpres Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis ada sejumlah strategi mengatasi TBC di Indonesia. Mulai dari penguatan komitmen, peningkatan akses layanan TBC, optimalisasi upaya promosi dan pencegahan TBC, pengobatan TBC dan pengendalian infeksi, kemudian pemanfaatan hasil riset dan teknologi.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus