Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Tak Hanya Bakteri, Populasi Virus Juga Diami Sikat Gigi Anda

Kebanyakan virus yang ditemukan belum dikenal sebelumnya.

19 Oktober 2024 | 21.31 WIB

Sikat gigi.
Perbesar
Sikat gigi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan virus yang menginfeksi bakteri telah ditemukan di sikat gigi dan showerhead. Meski begitu ini bukan sesuatu yang harus dicemaskan secara berlebihan karena virus-virus itu tidak berbahaya bagi manusia. Sebaliknya, mempelajarinya diyakini bisa mengungkap cara baru untuk membunuh bakteri yang kebal terhadap obat-obatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sudah diketahui bahwa sikat gigi dan juga showerhead dipenuhi bakteri dari dalam mulut dan intalasi air di rumah kita. Tapi tak banyak yang diketahui tentang virus-virus yang juga berdiam di sana. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk mendapatkan gambarannya yang lebih jelas, Erica Hartmann dari Northwestern University, Illinois, AS, dan koleganya mengambil sampel swab dari 92 showerhead dan 36 sikat gigi di banyak kamar mandi warga di negara itu. Hartmann tepatnya berasal dari Divisi Paru-paru dan Pengobatan Layanan Kritis di Fakultas Kedokteran. 

Dengan mengurutkan DNA dari sampel dalam setiap swab itu, para peneliti menemukan lebih dari 600 virus yang diketahui menginfeksi bakteri, disebut bacteriophage. Sebanyak 532 virus di antaranya diketahui terhubung dengan keluarga 32 keluarga bakteri di tempat yang sama. Namun dari 32 itu hanya Sphingomonadaceae, Burkholderiaceae, dan Caulobacteraceae yang ditemukan baik di sikat gigi maupun di showerhead. 

Kebanyakan dari virus-virus itu, yang tidak berbahaya bagi manusia, datang dari sikat gigi, dan banyak dari mereka belum dikenal sebelumnya. "Ini hanya menggarisbawahi betapa banyak hal baru di luar sana," kata Hartmann dikutip dari New Scientist.

Hartmann dkk tak sampai  menguji apakah virus-virus itu mempengaruhi ribuan bakteri yang juga mereka temukan di sampel swab yang sama. Hartmann hanya mengatakan bahwa bacteriophage cenderung membajak mesin molekuler sebuah bakteri untuk menggandakan diri, dan kemudian membunuh bakterium itu. 

"Atau, virus dapat berintegrasi ke dalam genom bakteri dan mengubah bagaimana perilaku bakteri," katanya menjelaskan

Ditambahkannya, bacteriophage yang diidentifikasi kemungkinan ada di setiap permukaan basah di areal rumah, seperti sink (buangan air wastafel) dan kulkas. "Kami kira mereka ada di mana saja," kata Hartmann yang temuan timnya itu dipublikasi dalam jurnal online Frontiers in Microbiomes, 9 Oktober 2024.

Jack Gilbert, profesor kedokteran anak dari University of California, San Diego, menilai temuan itu sebagai sumber menarik untuk bisa memahami lebih baik rentang dan detail dari aktivitas bacteriophage di dalam sebuah rumah.

Sedangkan peneliti biologi dan sosal-soal higienis dari Rhine-Waal University of Applied Sciences di Jerman, Dirk Bockmühl, menyebut bacteriophage yang direkayasa bisa digunakan untuk mencari lebih banyak pengobatan untuk membunuh bakteri yang resisten obat, "Ketika antibiotik gagal berfungsi."

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus