Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kesehatan Dunia WHO memperingatkan bahwa pandemi Covid-19 masih jauh dari usai. Peringatan diberikan meski jumlah kematian global karena penyakit itu yang dicatat 28 Februari hingga 6 Maret lalu sudah menurun sebesar delapan persen dibandingkan sepekan sebelumnya. Begitu juga dengan jumlah kasus infeksi baru yang terkonfirmasi, turun sebesar lima persen. Sejumlah negara juga telah menghapus segala pembatasan kegiatan masyarakatnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pandemi masih jauh dari selesai--dan ini tidak akan selesai dimanapun sampai ini benar-benar selesai di semua tempat," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Rabu 9 Maret 2022. Menurutnya, virus corona masih terus berevolusi, "Dan kita masih menghadapi banyak masalah besar dalam distribusi vaksin, tes dan pengobatan dimanapun mereka dibutuhkan."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tedros pertama kali menyatakan pandemi Covid-19 pada 11 Maret 2020. Pengumuman diawali dari deklarasi darurat kesehatan masyarakat internasional, sebuah level peringatan tertinggi dalam regulasi di badan kesehatan PBB tersebut, pada 30 Januari 2020. Saat itu, jumlah kasusnya di luar Cina masih kurang dari 100 dan belum dicatat adanya kematian.
"Saat ini, dua tahun kemudian, lebih dari enam juta orang telah mati di antara 444 juta kasus infeksinya yang telah terkonfirmasi," katanya sambil menegaskan penyakit infeksi virus corona 2019 itu masih berkembang dan bahkan meningkat cepat di beberapa bagian dunia.
Dia menunjukkan masih terjadi penambahan kasus baru sebesar 46 persen di regional Pasifik Barat yang mencatat 3,9 juta kasus baru sepanjang 28 Februari sampai 6 Maret. Angka kematian juga masih meningkat di regional itu dan juga di Mediterania Timur, masig-masing, sebesar 29 dan dua persen.
Tedros juga mengungkap anjloknya laju tes Covid-19 yang belakangan terjadi yang, menurutnya, bisa membutakan terhadap perkembangan Covid-19. "WHO mencermati beberapa negara yang mulai mengurangi jumlah tes secara drastis. Ini menghambat kemampuan kita untuk melihat di mana virus itu berada, bagaimana penyebarannya dan bagaimana dia bermutasi."
Seperti yang dicatat WHO, data di dasbor laporan Covid-19 negara-negara di dunia yang dihimpun real-time oleh Johns Hopkins University, AS, juga menyebut angka kematian global yang telah menembus enam juta jiwa. Tepatnya, 6.028.691 per artikel ini dibuat, Jumat pagi 11 Maret 2022. Adapun total kasusnya mencapai 452.646.647. Lima negara menjadi penyumbang jumlah kasus terbesar selama sebulan terakhir adalah Jerman, Korea Selatan, Rusia, Vietnam dan Prancis.
Sebagai catatan, jumlah kasus Covid-19 yang sebenarnya bisa jauh lebih besar daripada yang dilaporkan.
NEW SCIENTIST, AFP, JHU