Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Militer Kolombia, bekerja sama dengan Badan Narkotika Amerika Serikat (DEA), menemukan kapal selam narkoba atau narcosub jenis baru. Kapal itu disebutkan berkapasitas lebih besar daripada yang diketahui selama ini, plus kemampuan baru: menyelam sepenuhnya di bawah air meski hanya untuk periode tertentu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Narcosub baru, terbesar yang pernah terungkap, itu didapati di perairan pantai Kolombia pada 5 November 2020. Kapal dengan nilai konstruksi diperkirakan $1,5 juta atau setara Rp 21 miliar itu ditemukan di 'galangannya' yang berada di balik tutupan tenda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti yang tampak dari foto-fotonya yang diunggah @ArmadaColombia di Twitter, kapal dengan empat bilah baling-baling itu memiliki lambung silinder yang sepenuhnya tertutup, dengan anjungan heksagonal dan jendela untuk navigasi. Kapal selam ini dipastikan bertenaga listrik karena memiliki ruang untuk rangkaian baterai seberat kira-kira 10 ton.
Seorang analis di US Naval Institute News mengatakan, baterai itu memberi kapal cukup energi untuk tetap berada di bawah air hingga 12 jam dengan kecepatan tiga knot. Spesifikasi ini juga berbeda daripada yang dikenal sebelumnya kalau narcosub sebatas semi kapal selam atau biasa disebut low profile vessel (LPV) di laut.
Kapasitas lambungnya cukup untuk memuat sekitar 6 ton kokain senilai $120 juta (Rp 1,7 triliun). Bandingkan dengan umumnya narcosub yang pernah ditemukan atau dicegat yang memiliki kapasitas muatan sekitar 1,6 ton senilai $30-35 juta.
Kapal itu diyakini masih didesain untuk ditarik kapal lain. Tapi, begitu mendekati perairan pantai tujuannya, kapal itu akan dilepas untuk melaju sendirian menggunakan tenaga dari baterainya. Setelah bongkar muatan, dia akan kembali--secara siluman--meninggalkan perairan pantai.
Kartel narkoba Amerika Selatan disangka di balik narcosub dan inovasinya ini. Pertama kali kapal ini muncul sebagai alternatif dari kapal-kapal cepat yang biasa digunakan untuk menerobos ataupun menghindari kejaran aparat keamanan.
Dengan narcosub, para kartel itu disebut beralih beroperasi senyap bak siluman ketimbang adu gesit dengan aparat keamanan untuk bisa mengirim kargo yang dibawanya. Dengan narcosub pula, perlahan para kartel juga membuka jalan menyeberangi Pasifik timur dan Laut Karibia menuju pantai Eropa.
POPULAR MECHANICS | USNI.ORG