Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

UI, BSSN, dan Microsoft Kolaborasi Wadahi Program Cyber Security Academy

Ketiganya termasuk FH UI berkolaborasi mewadahi program yang diberi nama Digital Resilience and Cyber Security Academy.

20 Desember 2022 | 19.36 WIB

Training of Trainers Digital Resilience and Cyber Security for Government Officials yang dilaksanakan secara online. (ANTARA/Humas UI)
Perbesar
Training of Trainers Digital Resilience and Cyber Security for Government Officials yang dilaksanakan secara online. (ANTARA/Humas UI)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Microsoft Indonesia mewadahi program yang diberi nama Digital Resilience and Cyber Security Academy. Dekan FH UI Edmon Makarim menyampaikan bahwa akademi ini merupakan wadah triple helix untuk berkolaborasi dalam berbagai hal seperti pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Edmon mengatakan kolaborasi tersebut dapat meningkatkan kualitas ekosistem digital Indonesia, sehingga setiap penyelenggaraan sistem elektronik di Indonesia dapat beroperasi secara aman, andal, dan bertanggung jawab.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada awal Desember 2022, Digital Resilience and Cyber Security Academy menyelenggarakan kegiatan pertama, yaitu Training of Trainers Digital Resilience and Cyber Security for Government Officials. Sebanyak 30 orang aparatur negara rencananya akan dilatih untuk memiliki kompetensi sebagai Digital Resilience and Cyber Security Trainers.

Direktur Kebijakan Sumber Daya Manusia Keamanan Siber dan Sandi BSSN, Mohammad Ikro mengatakan keamanan siber memerlukan SDM dengan kapabilitas yang sesuai dengan perkembangan teknologi maupun ancaman siber yang ada.

Peningkatan kapabilitas SDM merupakan suatu kebutuhan yang mutlak perlu menjadi perhatian nasional. Pada 2020, Indonesia berhasil menempati peringkat 24 pada GCI. Peringkat ini meningkat dari sebelumnya, di mana Indonesia berada di urutan 41 pada 2018 lalu. Indonesia pada tingkat regional, menempati peringkat 16 di Asia Pasifik dan peringkat 3 di ASEAN setelah Singapura dan Malaysia.

Director of Corporate Affairs Microsoft Indonesia, Ajar Edi, menyampaikan Microsoft menemukan ancaman dalam sehari lebih dari 24 triliun signal yang diterima. Dalam membantu ketahanan Indonesia dari ancaman siber tersebut, Microsoft berkontribusi dengan kompetensinya dalam mengidentifikasi hal tersebut.

"Di sisi lain cyber security menurut pengamatan kami, tentu menjadi yang kritis. Harapannya perbincangan tentang keamanan siber tidak hanya muncul ketika ada hal yang keluar menyedot atensi banyak pihak, tetapi ini sudah menjadi sebuah kebutuhan yang nyata," katanya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus