Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KETERGANTUNGAN yang sangat tinggi pada bahan baku obat dari luar negeri mendorong pemerintah menetapkan pengembangan obat herbal sebagai salah satu Prioritas Riset Nasional 2020-2024. Meski Indonesia kaya akan potensi herba, jumlah obat yang berstatus fitofarmaka alias setara dengan obat kimia karena sudah lulus uji praklinis dan klinis baru 24. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro menjelaskan kendala pengembangan fitofarmaka dan rencana pemerintah mendukung pengembangan obat herbal yang diberi nama Obat Modern Asli Indonesia. “Kalau pemerintah diam saja, memang susah sekali (pengembangannya),” kata pria 54 tahun itu dalam wawancara dengan Abdul Manan, Mahardika Satria Hadi, dan Zacharias Wuragil dari Tempo, Selasa, 6 Oktober lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo