Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sepakbola

Asian Games 2018: Joseph Schooling, Kekuatan Baru Renang Asia

Perenang asal Singapura, Joseph Schooling menjadi momok menakutkan bagi para calon pesaingnya di cabang olahraga renang putra di Asian Games 2018

7 Juli 2018 | 06.30 WIB

Perenang Singapura,Joseph Schooling, merebut emas Olimpiade nomor 100 meter gaya kupu, Jumat, 12 Agustus 2016. (REUTERS/Stefan Wermuth)
Perbesar
Perenang Singapura,Joseph Schooling, merebut emas Olimpiade nomor 100 meter gaya kupu, Jumat, 12 Agustus 2016. (REUTERS/Stefan Wermuth)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perenang pria asal Singapura, Joseph Schooling menjadi momok menakutkan bagi para calon pesaingnya di cabang olahraga renang putra Asian Games 2018

Schooling memang mempunyai hobi renang sejak kecil. Sebelum pindah ke Bolles School Florida, Amerika Serikat, ia masuk di sekolah Anglo-Chinese School di Singapura. Di Amerika, ia mulai menekuni hobinya ke arah yang lebih serius. Hal ini dibuktikan dengan terpilihnya ia ke dalam tim renang bernama Texas Longhorns di University of Texas, tempat dia berkuliah.

Ia membawa timnya meraih beberapa gelar kejuaraan di National Collegiate Athletic Assosiation (NCAA), sebuah asosiasi non-profit yang mengurus program-program olahraga perguruan tinggi Amerika. Dari cabang olahraga renang nomor 400 meter, Schooling sukses memboyong gelar juara dua tahun berturut-turut pada 2015 dan 2016.

Baca: Renang Asian Games 2018, Sulit Saingi Cina, Jepang, dan Singapura

Tahun berikutnya, ia dipercaya untuk turun di banyak kategori seperti 200 dan 400 meter relay, hingga 200 dan 400 meter gaya bebas. Ia berhasil memboyong habis keempat emas dari kategori tersebut dan membantu Longhorns merebut kembali gelar juara pada 2018.

Atlet kelahiran 1995 tersebut dipercaya untuk membela Singapura ke ajang internasional pada SEA Games 2011 di Palembang. Saat itu ia langsung meraih empat medali, yakni emas di kategori 50 meter dan 200 meter gaya kupu-kupu, perak di kategori 200 meter, dan perunggu di kategori 100 meter gaya kupu-kupu.

Empat tahun berselang, ia kembali ke SEA Games dengan turun di sembilan kategori saat Singapura menjadi tuan rumah. Sementara di tahun 2017 di Kuala Lumpur, ia turun di enam kategori. Kedua edisi tersebut ia menyapu bersih semua kategori yang diikutinya dengan raihan medali emas.

Schooling seakan tak pernah lelah mencatatkan namanya dalam rekor tiap turnamen. Pada Asian Games 2014 Incheon, ia mencatatkan namanya sebagai pemegang rekor perenang tercepat 100 meter gaya kupu-kupu dengan waktu 51,76 detik.

Baca: Inilah Atlet-Atlet Indonesia yang Mempercantik Asian Games 2018

Rekor lain yang ia ukir yakni saat menjuarai kategori 100 meter gaya kupu-kupu Olimpiade Rio 2016 dengan waktu 50,39 detik. Tercepat dalam sejarah Olimpiade, sekaligus mengalahkan atlet renang kuat asal Amerika, Michael Phelps. Emas yang ia sumbangkan masing-masing pada Asian Games dan Olimpiade merupakan emas pertama bagi Singapura selama awal mengikuti turnamen.

Schooling diketahui mempunyai latar belakang keluarga yang berprestasi di bidang olahraga. Ibunya merupakan seorang atlet tenis asal Malaysia, kakeknya merupakan atlet polo air sekaligus softball, dan adik dari kakeknya merupakan salah satu atlet pertama yang diturunkan Singapura saat mengikuti Olimpiade pertama mereka pada tahun 1948.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Schooling adalah ancaman bagi siapapun yang akan berlomba dengannya di cabang renang Asian Games 2018.

EDO JUVANO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus