Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Atlet andalan tim nasional panjat tebing Indonesia, Aries Susanti Rahayu, mengaku tak pernah merasa terganggu dengan penampilannya yang selalu berhijab saat bertanding maupun latihan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dara kelahiran Grobogan, Jawa Tengah, 21 Maret 1995 itu justru merasa enjoy karena bisa menjalani kewajibannya sebagai seorang muslimah namun sekaligus tak pernah absen mengukir banyak prestasi bidang panjat tebing untuk kebanggaan negeri.
Baca: Aries Susanti Rahayu, Wanita Laba-Laba dari Grobogan Jawa Tengah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Saya tak pernah merasa ada kesulitan melakukan aktivitas panjat tebing meskipun berhijab,” ujar Aries saat ditemui Tempo di Yogyakarta Senin petang, 21 Mei 2018.
Perempuan yang baru saja menggondol emas lewat kejuaraan internasional panjat tebing nomor speed di Chonqing Cina awal Mei lalu itu, justru merasa nyaman beraktivitas saat tampil berhijab.
“Berhijab itu bagi saya malah bikin nyaman, karena kodrat sebagai wanita muslim kan memang harus menutup auratnya,” ujar Aries yang kini tengah getol menyiapkan diri untuk menghadapi Asian Games 2018.
Baca: Fantastis, Panjat Tebing Indonesia Duduki Peringkat Satu Dunia
Aries yang menekuni panjat tebing sejak masi duduk di bangku SMP kelas dua itu memiliki strategi sendiri mengatur penampilannya yang berhijab ketika bertanding atau berlatih.
“Saya biasanya memasukkan hijab saya yang panjang ke dalam baju saja, agar tidak terbang-terbang dan mengganggu,” ujarnya.
Atlet yang masih tercatat sebagai mahasiswa Universitas Muhammadyah Semarang itu pun mengaku tak pernah mendapat perlakuan tak menyenangkan terkait penampilannya saat bertanding di dalam maupun di luar negeri.
Baca: Panjat Tebing Indonesia Berprestasi, 4 Negara Ingin Ikut Latihan
“Insy Allah banyak atlet panjat tebing yang berhijab juga, semua santai dan tak pernah ada perlakuan yang bikin saya tak nyaman,” kata Aries yang baru saja pulang menjalani training camp di Rusia dan Cina selama hampir sebulan itu.
Aris pun juga tak begitu terpengaruh dengan julukan barunya sebagai spider-woman karena kegesitannya menaklukkan dinding-dinding panjat tebing dalam waktu rata-rata kurang dari tujuh detik itu.
Ia merasa tak terganggu atau terbebani dengan julukan barunya itu. “Banyak kok spider woman di tim kami, jadi tak ada masalah dengan julukan itu, enjoy saja yang penting fokus berlatih dan bertanding,” ujar Aries Susanti.
PRIBADI WICAKSONO