Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Laga Barcelona vs Real Madrid yang berlangsung pada Sabtu malam kemarin diwarnai dengan kontroversi tendangan penalti Sergio Ramos. Real Madrid dinilai diuntungkan keputusan itu sehingga berhasil meraih kemenangan 3-1.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mantan wasit Liga Spanyol Andujar Oliver mempertanyakan keputusan Juan Martinez Munuera, wasit yang memimpin laga itu, memberikan Real Madrid tendangan penalti. Menurut dia, tarikan baju yang dilakukan Clement Lenglet terhadap Ramos.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut dia, apa yang dilakukan Lenglet tak sama dengan yang dilakukan oleh Antonio Sanabria ketika Real Betis melawan Real Sociedad.
"Tarikan kecil itu bukanlah alasan untuk memberikan penalti, "kata Juan Andujar Oliver kepada Radio MARCA. "Ini tidak ada hubungannya dengan aksi Sanabria di Real Betis dalam pertandingan melawan Real Sociedad di mana tarikan, termasuk kartu merah, sangat jelas."
Real Madrid mendapat hadiah penalti pada babak kedua saat pertandingan masih berjalan imbang 1-1. Juan Martinez berkonsultasi dengan wasit VAR setelah para pemain Real Madrid melakukan protes soal pelanggaran Lenglet tersebut. Setelah itu, dia pun memutuskan untuk memberikan penalti kepada Real Madrid.
Akan tetapi dia sempat dua kali tak menggubris protes yang dilakukan oleh para pemain Barcelona yang juga merasa layak mendapatkan penalti. Pertama adalah ketika Lionel Messi dijatuhkan di kotak penalti oleh Casemiro dan kedua ketika kemelut di mulut gawang Real Madrid membuat bola menyentuh tangan bek Real Madrid Raphael Varane.
Pelatih Barcelona, Ronald Koeman, pun menilai penggunaan VAR hanya dilakukan untuk membuat keputusan yang merugikan timnya.
"Saya tidak mengerti VAR, saya pikir itu hanya digunakan untuk membuat keputusan merugikan Barca," kata Ronald Koeman usai pertandingan yang dikutip BBC, Ahad.
"Anda selalu mendapatkan tarikan seragam seperti itu di area penalti dan saya pikir Ramos melakukan pelanggaran terhadap Lenglet terlebih dahulu. Ada tarikan seragam, tetapi tidak cukup untuk membuatnya terjatuh seperti yang ia lakukan. Bagi saya itu bukan penalti."
"Kami telah menjalani lima pertandingan dan (VAR) hanya digunakan untuk melawan Barca. Itu tidak pernah berjalan sesuai keinginan kami," tambah pelatih Belanda tersebut yang timnya baru mengumpulkan tujuh poin dari lima pertandingan liga Spanyol.
"Keputusan itu berpengaruh besar pada hasil akhir, karena kami bermain bagus hingga penalti."
Setelah gol kontroversial tersebut, Real Madrid memang praktis lebih banyak bertahan dan sesekali melakukan serangan balik. Real Madrid baru mencetak gol lagi pada menit ke-90 lewat skema serangan balik. Luka Modric menutup laga El Clasico itu menjadi 3-1 untuk kemenangan Real Madrid dengan satu gol.
MARCA| BBC