Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Disiplin PSSI sudah menjatuhkan hukuman buat Persib Bandung terkait dengan kematian suporter Persija Jakarta, Haringga Sirilia, yang dikeroyok Bobotoh sebelum pertandingan melawan Persija Jakarta di Bandung pada 23 September lalu. Hukuman itu dijatuhkan pada 1 Oktober diumumkan PSSI dalam laman resminya hari ini, Selasa, 2 Oktober 2018.
Baca: Komdis PSSI Keluarkan 28 Sanksi, 13 untuk Persib dan Persija
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Komdis menilai, terjadi beberapa pelanggaran kode disiplin oleh Persib dan suporternya. Suporter Persib disebut melakukan intimidasi kepada ofisial Persija pada saat MCM (pertemuan teknis), melakukan sweeping, pengeroyokan dan pemukulan terhadap suporter Persija hingga tewas sebelum pertandingan.
Komdis PSSI juga menilai, panitia penyelenggara pertandingan gagal memberikan rasa aman dan nyaman terhadap suporter yang datang menonton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Terkait pelanggaran itu, sanksi dari Komdis PSSI adalah:
1. Persib Bandung dikenai sanksi pertandingan kandang atau home di luar Pulau Jawa (Kalimantan) tanpa penonton sampai akhir musim kompetisi 2018.
2. Persib Bandung juga harus menjalani pertandingan home tanpa penonton di Bandung sampai setengah musim kompetisi tahun 2019.
3. Suporter Persib dilarang menyaksikan pertandingan Persib Bandung pada saat home maupun away serta pertandingan Liga 1 lainnya sejak putusan ini ditetapkan sampai pada setengah musim kompetisi 2019.
4. Panitia penyelenggara pertandingan Persib juga dihukum. Ketua panpel dan security officer dikenai sanksi larangan ikut serta dalam kepanitiaan pertandingan Persib Bandung selama 2 (dua) tahun. Panpel juga didenda sebesar Rp 100 juta. Panpel Persib wajib memerangi dan melarang rasisme dan tulisan provokasi serta slogan yang menghina pada spanduk, poster, baju dan atribut lainnya dengan cara apapun.
5. Seluruh tersangka pengeroyokan Haringga Sirla dihukum Komdis PSSI tak boleh menonton sepak bola di wilayah Republik Indonesia seumur hidup.
Selain lima hukuman untuk klub, suporter, dan dan Panpel itu, sejumlah pemain dan asisten pelatih Persib juga terkena sanksi karena ulahnya dalam pertandingan Persib vs Persija itu. Mereka adalah:
1. Pemain Persib Bandung, Jonatan Jesus Bauman
- Pertandingan: Persib Bandung vs Persija Jakarta
- Tanggal kejadian: 23 September 2018
- Jenis pelanggaran: Menyikut pemain lawan
- Hukuman: Sanksi larangan bermain sebanyak 2 (dua) pertandingan
2. Pemain Persib Bandung, Ezechiel Ndouasel
- Pertandingan: Persib Bandung vs Persija Jakarta
- Tanggal kejadian: 23 September 2018
- Jenis pelanggaran: Menyikut dan dengan sengaja mendorong kepala pemain lawan
- Hukuman: Sanksi larangan bermain sebanyak 5 (lima) pertandingan
3. Pemain Persib Bandung, Ardi Idrus
- Pertandingan: Persib Bandung vs Persija Jakarta
- Tanggal kejadian: 23 September 2018
- Jenis pelanggaran: Terlibat keributan dengan pemain lawan
- Hukuman: Teguran keras
4. Pemain Persib Bandung, Bojan Malisic
- Pertandingan: Persib Bandung vs Persija Jakarta
- Tanggal kejadian: 23 September 2018
- Jenis pelanggaran: Menendang pemain lawan
- Hukuman: Sanksi larangan bermain sebanyak 4 (empat) pertandingan.
5. Ofisial Persib Bandung, Fernando Soler
- Pertandingan: Persib Bandung vs Persija Jakarta
- Tanggal kejadian: 23 September 2018
- Jenis pelanggaran: Mengintimidasi wasit dengan kata-kata ‘Kalau Persib tidak menang, maka kalian tidak bisa keluar dari stadion’
- Hukuman: Sanksi larangan memasuki stadion hingga musim kompetisi 2018 berakhir.
Dengan keluarnya putusan Komdis PSSI buat Persib ini, maka PSSI pun memutuskan untuk kembali menggulirkan kompetisi Liga 1 yang sempat ditunda pada 5 Oktober nanti.
“Dengan telah diputuskannya hukuman ini dari Komdis dan mengakomodasi permohonan dari forum silaturahmi klub Liga 1, maka PSSI mencabut status penghentian sementara Liga 1. PSSI juga meminta PT Liga Indonesia Baru untuk dapat kembali menjalankan Liga 1 2018 terhitung tanggal 5 Oktober 2018,” kata Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria.
PSSI