Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Manchester United akan kembali tampil di Liga Inggris malam ini, tepatnya pada Minggu dinihari, 24 September 2023. Mereka akan berlaga di markas Burnley, mulai 02.00 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mereka akan berjuang bangkit dan keluar dari krisis. United telah kalah dalam empat kali dari lima pertandingan terakhir. Mereka kebobolan 16 gol dalam enam pertandingannya di musim ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ini menjadi penurunan yang sangat tajam dibanding performa musim lalu, ketika mereka finis ketiga dalam klasemen Liga Premier serta memenangi Piala Liga dan mencapai final Piala FA.
Hasil Manchester United musim ini:
Liga Inggris
Man United vs Wolves 1-0
Tottenham vs Man United 2-0
Man United vs Notteingham 3-2
Arsenal vs Man United 3-1
Man United vs Brighton 1-3.
Liga Champions
Bayern Munchen vs Man United 4-3.
Apa komentar pelatih Erik ten Hag soal kondisi ini?
Pelatih Manchester United Erik ten Hag mengatakan tidak tahu mengapa standar skuadnya mengalami kemunduran musim ini. Pria yang kini mulai disebut-sebut akan segera didepak MU ini juga mengakui beberapa pemain tidak berlari "di momen yang tepat" saat kalah dari Bayern Munchen.
"Selalu menjadi kekhawatiran ketika kami tidak berlari tapi saya pikir saat melawan Bayern hal tersebut tidak terjadi. Tetapi dalam situasi tertentu, ya," kata Ten Hag seperti dikutip Manchester Evening News.
"Melawan Spurs, ya, kami tidak berlari terlalu banyak. Kami memiliki pertandingan (di musim) lalu ketika kami melakukan hal yang sama, di mana kami tidak berlari. Tapi saya pikir melawan Bayern kami melakukan yang terbaik dari segi fisik, tapi saya pikir kami tidak selalu berlari pada momen yang tepat."
"Kami telah menunjukkan bisa melakukannya karena tahun lalu kami mencatatkan clean sheet terbanyak di Premier League karena tim ini bertahan dengan sangat baik sebagai sebuah tim, jadi kami harus kembali ke standar itu."
"Saya mendorong tim dan menuntut tim sejak awal musim, tetapi mereka adalah manusia, mereka bukan robot. Jadi mengapa mereka tidak melakukannya, saya mencoba mencari tahu dan mencoba mendapatkan dan memberikan solusi dan saya juga mencoba memotivasi para pemain untuk melakukan pekerjaan."
Apa sebenarnya masalah yang dialam Manchester United?
Bila dipetakan, masalah Manchester United menyebar dari lini depan, tengah, dan lini belakang. Simak rinciannya:
Pertahanan yang Buruk
Sejumlah bek andalan MU absen karena cedera. Namun, ini tidak bisa menjadi alasan utama publik penggemar Setan Merah memaklumi kekalahan demi kekalahan.
Di laga menghadapi Munchen, Manchester United bermain dengan empat bek yang berkelas seperti Victor Lindelof dan Lisandro Martinez di jantung pertahanan. Bek kanannya adalah Diogo Dalot dan bek kirinya adalah Sergio Reguilon. Ada juga sosok Carlos Casemiro di lini tengah sebagai pivot berduet dengan Christian Eriksen.
Namun, Manchester United kemasukan dua gol awal hanya berjarak empat menit saat lawan Bayern Munchen. Gol pertama Bayern Munchen yang diciptakan Leroy Sane terjadi pada menit ke-28 dan empat menit kemudian, Die Roten kembali mencetak gol lewat Serge Gnabry.
Faktanya, kemasukan dua gol hanya berjarak empat menit atau dalam waktu yang berdekatan bukan hanya terjadi saat lawan Bayern Munchen. Ini bukan yang pertama kemasukan dengan tempo tersebut.
Ketika menghadapi Brighton & Hove Albion, dua gol lawan terjadi dalam jarak 18 menit, lalu dua gol Arsenal ke gawang mereka juga terjadi hanya dalam jarak 5 menit. Yang terdekat adalah kemasukan dua gol hanya dalam jarak 2 menit ketika lawan Nottingham Forest.
Lawan Nottingham Forest, Man United memang menang 3-2. Namun, Nottingham unggul lebih dulu dua gol pada menit ke-2 dan menit ke-4. Ini sudah memberikan tanda begitu lemahnya pertahanan Manchester United.
Lini Tengah yang Kacau
Sosok kunci di lini tengah Manchester United sudah tentu Bruno Fernandes. Tapi, siapa pendamping pas untuknya?
Ten Hag telah merekrut lima pemain tengah selama menjadi manajer United. Namun, area sentrallah yang masih menjadi tantangan terbesar bagi timnya.
Casemiro dan Christian Eriksen, pasangan Bruno yang menjanjikan musim lalu, terlihat kehilangan kecepatan dan performa terbaiknya sejauh ini. Mason Mount kesulitan dalam dua penampilan pertamanya setelah kepindahannya dari Chelsea, lalu absen karena cedera.
Scott McTominay belum menunjukkan performa apil yang bisa menjawab bahwa keputusan yang tepat untuk mempertahankannya melampaui musim panas ini. Kepergian Fred baru-baru ini membuat United kekurangan energi dan antusiasme.
Pemain pinjaman Sofyan Amrabat dan remaja berperingkat tinggi Kobbie Mainoo belum tampil. Keduanya bisa meningkatkan performa tim ketika mereka kembali bugar, tetapi akan berat juga dua pemain tanpa pengalaman Liga Premier itu tiba-tiba diminta untuk segera tampil maksimal.
Ten Hag masih mencari keseimbangan yang tepat di lini tengah United. Dia harus menemukannya dengan cepat.
Identitas Lini Depan yang Tak Jelas
Manchester United menjadi tim dengan serangan balik hampir secara tidak sengaja. Mereka tidak bisa mendominasi bola sehingga kesulitan mendikte ritme dan arah pertandingan.
Marcus Rashford yang diprediksi akan bisa jadi andalan belum memberi jawaban. Sikapnya justru menjadi masalah baru The Red Devils.
Saat melawan Bayern, ia dinilai tidak memiliki kepedulian terhadap rekan satu timnya yang sedang berada dalam tekanan. Saat gol pertama Bayern terjadi karena kesalahan Andre Onana, dia langsung membalikkan badan dengan menggeleng-gelengkan kepala.
Kenapa deretan problem Manchester itu muncul di banyak tempat?
Pertama-tama, persoalan Manchester United musim ini memang tidak terlepas dari badai cedera yang menghantam tim ini. Menghadapi Bayern Munchen, Erik ten Hag tanpa 11 pemain utama karena mereka dalam kondisi cedera.
Terlepas dari absaennya Jadon Sancho dan Antony, cedera menghantam pemain seperti Mason Mount, Raphael Varane, Harry Maguire, Aaron Wan-Bissaka, Amad, Sofyan Amrabat, Tyrell Malacia, Luke Shaw, dan Kobbie Mainoo.
Meski Manchester United memiliki sejumlah pemain pengganti yang juga berkualitas, Erik ten Hag pun harus menurunkan pemain seperti Facundo Pellistri yang di laga lawan Bayern Munchen. Ini menjadi laga kedua Pellistri musim ini.
Kemudian, ada masalah disiplin dan persoalan di luar lapangan. Ketika Ten Hag memberikan hukuman lari 13,8 km yang terkenal pada dua pertandingan di musim lalu, hal itu mengisyaratkan kembalinya otoritas di Old Trafford.
Namun, ternyata itu hanya ilusi belaka. Problem yang dia atasi saat itu tampaknya hanyalah puncak gunung es dari problem yang lebih besar, yang sebagian besar terlalu sulit untuk dikendalikan oleh manajer.
Ten Hag mampu menavigasi situasi politik yang sulit dengan Cristiano Ronaldo di bulan-bulan awal kepelatihannya. Namun, isu-isu lain terbukti lebih bermasalah.
Meski Mason Greenwood, yang terlilit masalah hukum, sudah diskors jauh sebelum kedatangannya, masalah serupa ternyata muncul lagi. Antony, pemain termahalnya, harus disisihkan dari tim utama karena menghadapi masalah serupa.
Kondisi membuat keputusan untuk mengasingkan Jadon Sancho, yang berani secara terbuka membantah perkataanya, menjadi lebih berisiko. MU kini tidak memiliki satu pun pemain sayap kanan alami senior.
Persoalan disiplin ini menambah kegaduhan seputar pengambilalihan klub, meskipun belakangan isunya menjadi landai. Bertahannya MU di tangan pemilik lama bisa jadi memberi masalah tersendiri bagi Ten Hag.
Pada bursa transfer lalu, tak banyak kemajuan yang didapat klub karena kurangnya dukungan. Harry Kane dan Victor Osimhen sama-sama masuk dalam daftar buruan United, namun gagal didapatkan.
Lalu, bagaimana peluang MU melawan Burnley?
Di atas kertas, bila berkaca pada musim lalu, Burnley harunya menjadi lawan mudah bagi Manchester United. Kini tim itu ada di zona degradasi, posisi ke-19, dengan nilai 1, masih terpaut 5 poin dari MU di posisi ke-13.
Musim lalu, MU menang 3-1 dan ditahan 1-1 oleh klub ini di Liga Inggris. Mereka juga menang 2-0 di Piala Liga.
Kondisi Terkini Kedua Tim
Burnley: Lyle Foster akan absen dalam tiga pertandingan setelah menerima kartu merah pada laga melawan Nottingham Forest. Skuad asuhan Vincent Kompany juga tak akan diperkuat Michael Obafemi, Darko Churlinov, dan Hjalmar Ekdal karena cedera, sedangkan Vitinho diragukan tampil.
Manchester United: Tyrell Malacia, Luke Shaw, dan Aaron Wan-Bissaka dikabarkan masih mengalami cedera, sedangkan Kobbie Mainoo, Sofyan Amrabat, dan Harry Maguire masih diragukan tampil. Raphael Varane dan Mason Mount sudah pulih dari cedera, sedangkan kondisi Antony dan Jandon Sancho belum ada kejelasan.
Perkiraan Susunan Pemain
Burnley (4-2-3-1): James Trafford; Conor Roberts, Ameen Al Dakhil, Dara O'Shea, Charlie Taylor; Josh Cullen, Josh Brownhill; Anass Zaroury, Aaron Ramsey, Luca Koleosho; Zeki Amdouni.
Pelatih: Vincent Kompany.
Manchester United (4-2-3-1): Andre Onana; Diogo Dalot, Raphael Varane, Lisandro Martinez, Sergio Reguilon; Scott McTominay, Casemiro; Alejandro Garnacho, Bruno Fernandes, Marcus Rashford; Rasmus Hojlund.
Pelatih: Erik ten Hag.
Prediksi Hasil Burnley vs Manchester United
Di atas kertas, Manchester United lebih diunggulkan atas lawannya. Namun, persoalan internal bisa saja membuat mereka kembali terjerambab dalam kekalahan.
PREMIER LEAGUE | SKY SPORTS | SKOR.ID
Pilihan Editor: Jadwal Bola Live Sabtu Ini: Ada Persebaya, Persib, MU, Man City, Barcelona, AC Milan