Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Lainnya

Mantan Presiden Honduras yang Tersangkut Kasus FIFA Meninggal

Mantan Presiden Honduras, Rafael Callejas, yang tersangkut kasus korupsi badan sepak bola dunia, FIFA, meninggal karena serangan jantung.

5 April 2020 | 09.55 WIB

Markas besar FIFA di Zurich, Swiss, 27 Mei 2015. Philipp Schmidli/Getty Images
Perbesar
Markas besar FIFA di Zurich, Swiss, 27 Mei 2015. Philipp Schmidli/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Honduras, Rafael Callejas, yang dinyatakan bersalah pengadilan Amerika Serikat karena perannya dalam skandal korupsi badan sepak bola dunia, FIFA, tutup usia pada Sabtu, 4 April 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Callejas meninggal dunia pada usia 76 tahun akibat serangan jantung di rumah sakit di Atlanta, Amerika Serikat, kata pihak keluarganya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami dengan berduka cita mengumumkan bahwa suami, ayah, dan kakek tercinta telah pergi ke pelukan Tuhan," kata istri Callejas, Norma Gaborit de Callejas, dalam pernyataan yang dikutip AFP.

Callejas merupakan ketua asosiasi sepak bola Honduras (Federacion Nacional Autonoma de Futbol de Honduras/FENAFUTH) dari 2002 sampai 2015. Ia juga merupakan mantan anggota Komite Pemasaran dan Televisi FIFA.

Ia menjadi salah satu dari 40 pejabat yang tersangkut kasus korupsi besar-besaran yang populer dengan nama FIFA gate, yang mengguncang dunia sepak bola beberapa tahun silam.

Ia dituding menerima suap dengan imbalan memberikan hak siar dan hak komersial pertandingan-pertandingan kualifikasi Honduras untuk Piala Dunia 2014, 2018, dan 2022 kepada perusahaan bernama Media World.

Callejas dinyatakan bersalah oleh pengadilan Amerika Serikat, namun karena menderita leukimia, penahanannya telah beberapa kali ditangguhkan. Meski demikian, ia telah dilarang mengikuti semua kegiatan terkait sepak bola seumur hidup sejak 2016. Ia semestinya kembali mengikuti persidangan pada 5 Mei mendatang.

Skandal FIFA menggegerkan dunia pada Mei 2015 dengan diawali penangkapan terhadap tujuh pejabat senior FIFA di markas mereka di Zurich, Swiss. Mereka dituding menerima suap dan uang haram bernilai sekitar US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,45 triliun sejak 1990-an.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus