Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sepakbola

Ni Nengah Widiasih Pertahankan Perunggu Asian Para Games

Atlet angkat berat asal Indonesia Ni Nengah Widiasih berhasil mempertahankan perunggu kelas 86 kilogram putri di Asian Para Games 2018.

11 Oktober 2018 | 17.32 WIB

Sriyanti (kiri) dan Ni Nengah Widiasih (kanan) mereka masing-masing meraih medali perak cabang olah raga angkat berat katergori puteri di atas 86 kilogram dan perunggu kategori 86 kilogram Asian Para Games 2018 di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Oktober 2018. TEMPO/KHORY
Perbesar
Sriyanti (kiri) dan Ni Nengah Widiasih (kanan) mereka masing-masing meraih medali perak cabang olah raga angkat berat katergori puteri di atas 86 kilogram dan perunggu kategori 86 kilogram Asian Para Games 2018 di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Oktober 2018. TEMPO/KHORY

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Atelet angkat berat asal Indonesia Ni Nengah Widiasih berhasil mempertahankan perunggu di kelas puteri 86 kilogram Asian Pata Games 2018. Sebelumnya, Ia juga mendapatkan perunggu di nomor yang sama pada saat Asian Para Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Mungkin saya jodohnya dapat perunggu di Asian Para Games ini, karena empat tahun lalu saya juga ikut yang di Incheon dan dapat perunggu juga, " ujar Ni Nengah, setelah pengalungan medali di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Oktober 2018. Ni Nengah Widiasih ini berbeda dari atlet yang bernama sama yang sebelumnya meraih perak di kelas 41 kilogram. 

Baca: 3 Atlet Indonesia Pemecah Rekor Asia di Asian Para Games 2018

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wanita kelahiran 1980 itu berhasil mengangkat beban 95 kilogram kalah dari atlet Korea Selatan Youngsun Lee dengan mengangkat beban 107 kilogram. Dan peraih emas atlet asal Cina Feifei Zheng yang berhasil mengangkat beban 135 kilogram yang juga memecahkan rekor baru Asian Para Games.

Pertandingan tersebut menjadikan koleksi medali Ni Nengah bertambah menjadi empat. Selain mengikuti ajang Asian Para Games di Encheon dan Jakarta, medali juga ia dapatkan seperti ASEAN Para Games di Malaysia tahun lalu dan dalam satu kejuaraan di Singapura dia juga mendapatkan emas.

"Perasaannya senang, dulunya kan saya ciut banget, saya sudah tahu lawan-lawan saya, dan saya hanya berusaha untuk terus bisa dan senang bisa sampe dapat ini," tambah wanita berkursi roda itu. "Kemenangan ini saya persembahkan untuk bapak dan ibu saya, sama semua keluarga saya di rumah."

Kemenangan di Asian Para Games ini mengantar Ni Nengah mendapatkan bonus dari pemerintah. Wanita kelahiran 5 Januari 1980 di Gunasa, Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali itu akan menggunakan bonus tersebut untuk modal usaha.

"Masih belum tahu usahanya usaha apa, untuk di desa saya di Bali sana. Setelah ini rencana mau istirahat dulu, mau liburan, nanti tahun depan kan ASEAN Para Games tahun depan di Filipina. Dan harus latihan lebih giat lagi," kata Ni Nengah.

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus